MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta,- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Akhmad Muqowam mengajak segenap masyarakat untuk menyatukan langkah guna memakmurkan Indonesia dengan membangun sistem ekonomi yang berkeadilan, melakukan pemihakan dan pemberdayaan terhadap masyarakat dibawah, sehingga cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh satu kalangan saja, namun harus dilakukan secara sistematik dan berkelanjutan,” ujar A.Muqowam yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII) di acara pengukuhan dan Rakernas PB IKA PMII pada hari Senin (26/11) di Hotel Sahid Jakarta.
Pengukuhan diri PB IKA PMII periode 2018-2023 tersebut dipandu oleh Akhmad Muqowam sekaligus membuka acara Rakernas. Acara juga dihadiri oleh K.H. Said Aqil Siroj (Ketua PBNU), Muhaimin Iskandar (Wakil Ketua MPR RI), Ahmad Basarah (Wakil Ketua MPR RI), Hanif Dhakiri (Menakertrans/Sekjen PB IKA PMII), KH. Drs. Mashuri Malik, DR. Ali Masykur Moesa, Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuch Abigebrail, Sekjen RMI KH. Habib Soleh, beberapa anggota DPR RI dan DPD RI, PW IKA PMII se Indonesia dan ratusan alumni PMII.
Dalam sambutannya Akhmad Muqowam mengingatkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, karena di dalamnya terhimpun ratusan suku, ribuan bahasa, dan puluhan ribu pulau. Bangsa yang besar ini telah mampu hidup selama 71 Tahun bersama dengan berlandaskan pada Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan dan keadilan sosial. A. Muqowam berpesan pilar-pilar kebangsaan tersebut harus tetap dijaga demi keutuhan NKRI.
Di akhir sambutan, Akmad Muqowam menyampaikan bahwa IKA PMII berkomitmen untuk terus menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin, menjaga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah sebagai pilar tegak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. IKA PMII juga mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk bersama sama menjaga keutuhan NKRI dari segala potensi perpecahan antar sesama anak bangsa.
“Saya sangat percaya dengan filosofi sederhana bahwa bagaikan sebatang lidi yang diikat menjadi sapu, akan menjadi kekuatan bagi persatuan bangsa dan negara, saya dan Pak Hanif tidak ada apa-apanya, jika kita tidak bersatu,” tutup A. Muqowam.
Ketua Umum PB NU KH. DR.Said Aqil Siroj, MSi., dalam Taushiyahnya menyampaikan pesannya kepada PB IKA PMII yang baru saja dikukuhkan agar hadir di tengah-tengah masyarakat, apalagi banyak pengurus yang menduduki peran-peran penting dalam pemerintahan. “Jumlah banyak tidak ada artinya jika tidak ada militansi dan semangat, peran IKA PMII meneruskan menyempurnakan kerja aktif semasa PMII dan dilanjutkan dengan sebagai alumni, yang tentu sudah lebih daripada ketika sebagai PMII,” ujar KH.Said Aqil. (MHM42)