MEDIAHARAPAN.COM, Ciamis – Salah satu penyebab terjadinya krisis pangan di Indonesia yaitu semakin berkurangnya lahan pertanian produktif. Berangkat dari kenyataan inilah anak-anak muda di Desa Petir Hilir Ciamis, pada bulan November 2016 kemarin melakukan gerakan pengolahan lahan tidur menjadi lahan pertanian produktif.
Berdasarkan keterangan dari Yuda Yusuf Danial, ketua Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) mengatakan “Gerakan Pemuda Tani Indonesia bersama masyarakat Ciamis, sekarang telah berhasil menyiapkan lahan tidur seluas 3000 Ha menjadi lahan produktif.” (Rabu, 11 Jan 2016)
Bentangan lahan seluas itu kini sebagian sudah berubah menjadi perkebunan cabai, terung, jagung dan pisang yang beberapa bulan lagi akan siap panen, “Di lahan tersebut, kami akan menanam jagung, pisang, cabai dan terung sebagai salah satu komoditi pangan unggulan.”
Pengurusan kebun tersebut nantinya akan dikelola secara gotong-royong, semua unsur yang berada di sekitar sana akan ikut terlibat, baik masyarakat, aparatur pemerintah, dan Gempita itu sendiri.
Dalam uji coba skala kecil, sistem pertanian yang diterapkan di Desa Petir Hilir masih berupa sistem pertanian konvensional. Di mana tanaman cabai dan terung dibudidayakan di atas guludan/bedengan yang ditutupi mulsa. Pertumbuhan kedua jenis tanaman tersebut sampai saat ini terlihat sangat baik, sebagaimana dijelaskan Yuda.
“Berbasis komunitas pemeliharaan lahan tani seluas itu meskipun masih konvensional rupanya sangat memuaskan. Maksudnya menunjukkan hasil pertumbuhan yang maksimal.”
Di lain kesempatan, Deni Rusdiana aktivis Desa Foundation menambahkan bahwa gerakan mengolah lahan tidur tersebut sesuai dengan tema Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian yang diselenggarakan Kementerian Pertanian yaitu Membangun Lahan Tidur untuk Meningkatkan Ekspor dengan Pembangunan Infrastruktur Pertanian.”
“Meskipun target kita belum ke arah ekspor, setidaknya masyarakat bisa membangun desanya sendiri dengan memanfaatkan lahan tidur/kritis menjadi lahan produktif. Lebih jauh lagi hal ini sangat positif dan cukup signifikan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.”
Kini Desa Petir Hilir – Ciamis semakin mantap menjadi desa terdepan dengan luas lahan kritis yang paling sedikit karena adanya pemuda tani yang mau bekerja mengubah lahan tersebut menjadi berguna (produktif). (DNI)