MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta (27/03) – Sejarah baru kerjasama bisnis berbasis pada “empires of the mind” kerjasama yang dijalin Yayasan Wakaf Paramadina dengan Lippo Group untuk membangun masjid dan kampus baru di Cikarang, Jawa Barat. sebuah aliasni startegis dimana operasi bisnisnya pada kekuatan brain power dan human capital yang kreatif –dua unsur yang masuk kategori modal pengetahuan.
Kedua belah pihak menandatangani memorandum of understanding (MoU) dalam acara bertajuk Future Paramadina Mosque and Campus di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (27/3).
Ketua Yayasan Wakaf Paramadina Hendro Martowardojo mengatakan, memiliki kampus merupakan prioritas bagi Universitas Paramadina.
“Hal ini penting agar kami dapat memajukan visi dan cita-cita kami untuk masa depan dengan kesadaran kebinekaan sosial dalam satu wadah tatanan politik yang adil, terbuka, dan demokratis,” kata Hendro.
Pembangunan masjid dan kampus baru itu diharapkan segera dimulai sehingga siap digunakan pada Agustus 2020.
Saat ini desain pembangunan sedang dikerjakan. Proses pengajuan izin pembangunan juga sedang dilakukan.
Masjid dan fasilitas pendidikan itu akan dibangun di atas lahan yang diwakafkan oleh pendiri Lippo Group Mochtar Riady.
“Dukungan Lippo kepada Yayasan Wakaf Paramadina merupakan realisasi dari visi kami untuk melayani masyarakat dan membangun bangsa. Lippo berkontribusi bagi kemajuan pendidikan di Indonesia,” kata Mochtar.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk John Riady mengatakan, pihaknya menyambut baik kehadiran kampus Paramadina di Cikarang.
“Dengan adanya kampus ini, kami yakin nantinya akan memperkuat aspek pendidikan dan memperkaya dinamika komunitas di dalam kawasan. Kami sangat bangga mendapatkan kesempatan ini untuk menjadi bagian dari visi Paramadina untuk Indonesia,” kata John









