MEDIAHARAPAN.COM, Batusangkar, Sumatera Barat- Kabupaten Tanah Datar miliki lebih 3.000 Industri Kecil dan Menengah (IKM), itu melahirkan aneka produk kerajinan yang perlu dijaga dan dilindungi.
Setiap produsen atau pengrajin perlu dilakukan berbagai usaha dan upaya menuju itu dan semoga dengan Seminar Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk produk ekonomi kreatif yang dilaksanakan Be Kraft bisa memberikan tambahan wawasan ke pelaku IKM di Tanah Datar.
Hal itu dikatakan Bupati Irdinansyah Tarmizi di hadapan Direktur Fasilitasi HKI Be Kraft RI Robinson Sinaga dan rombongan saat membuka seminar di Emersia Hotel Batusangkar, Rabu (25/04).
Bupati menambahkan, seminar yang dilaksanakan dengan memfasilitasi 100 pelaku IKM se Tanah Datar ini, bahwa IKM yang diundang sangat beruntung karena terpilih dari 3000 IKM lainnya, “mari ikuti dan manfaatkan seminar ini sebaik-baiknya, kepada OPD terkait agar dapat juga melakukan hal serupa kepada IKM lainnya secara bertahap,”harapnya .
Dia menambahkan bahwa bantuan dan bimbingan Be Kraft produk unggulan Tanah Datar bisa dilindungi. “Berbagai produk IKM seperti tenun pandai sikek, tenun lintau, kerajinan jerami, bahkan produk berupa kesenian banyak di Luhak Nan Tuo ini, dan tentunya dengan ciri khas dan kelebihan masing-masing perlu di lindungi dengan HKI,” ucapnya.
Pada kesempatan itu Bupati beri apresiasi dan ucapkan terima kasih atas pelaksanaan program seminar HKI di Tanah Datar. “Alhamdulillah, Tanah Datar sudah mempunyai gedung promosi sebagai wahana dan sarana penjualan hasil IKM, terima kasih Be Kraft RI yang telah memilih Tanah Datar untuk program ini, karena Saya tahu banyak daerah lain yang berharap program serupa,” tambah Dia.
Sementara pada kesempatan yang sama, hal senada juga disampaikan Robinson Sinaga Direktur Fasilitasi HKI Bekraft RI, “ini merupakan wujud dari MoU Bupati bersama be kraft yg telah ditandatangai sebelumnya, kegiatan ini bukan memberikan bantuan dalam bentuk dana, melainkan dukungan untuk memfasilitasi perlindungan HKI,” ucap Dia.
Dipilihnya Tanah Datar, tambah Robinson, dikarenakan dari hasil uji petik tim be kraft pada beberapa sub sektor ekonomi kreatif disimpulkan daerah ini layak dibantu.
“Dukungan yang diberikan bekraf terbagi 2, yaitu dukungan fasilitasi administrasi yakni membantu dalam administrasi pendaftaran HKI, mulai dari pengisian formulir sampai pendaftaran ke Kementrian Hukum dan Ham, kedua, fasilitasi finansial, seluruh biaya yang dibutuhkn untuk HKI akan dibayar oleh negara,” tutur Robinson.
Dalam seminar narasumber di samping dari Be Kraft RI juga ada Edi Susanto Asisten Ekobang Kesra, Alfian Jamrah kepala Baperlitbang Tanah Datar dan Efrison dari Dinas Parpora Tanah Datar. (release humas)