MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang merupakan Ormas Penginisiasi Pendirian Partai Bulan Bintang (PBB) menyatakan Kekecewaannya terhadap Sikap dan Pernyataan Yusril Ihza Mahendra sebagai Ketua Umum PBB yang dinilai kontra diktif dan bersebrangan dengan Ormas-Ormas pendiri PBB.
DDII meniliai, langkah politik dan statement-statement yang dikeluarkan Ketua Umum Partai Berlambang Bulan dan Bintang tersebut sangat jauh dari nilai nilai perjuangan Masyumi yang diwariskan oleh Muhammad Natsir.
Dalam Surat terbukanya, Ketua Umum DDII, Drs. H. Mohammad Siddik, MA menyoroti pernyataan Yusril yang mengatakan bahwa Habib Rizieq Shihab adalah Raja Bohong merupakan pernyataan yang mendelegitimasi ulama, ditambah sikap Yusril yang selama ini terkesan melecehkan ulama yang telah berkumpul dan memutuskan sikap dan dukungan politik bersama dalam Ijtima Ulama I dan II.
“Sikap Saudara yang tidak ramah bahkan cenderung melecehkan para ulama yang berkumpul dan telah memutuskan sikap dan dukungan politik bersama dalam Ijtima Ulama I dan II, telah menunjukkan karakter yang tidak sesuai dengan nilai nilai luhur yang selama ini dipedomani oleh para keluarga besar Dewan Da’wah”. Kata Mohammad Siddik dalam Surat terbukanya (5/04/2019)
Baca Juga: Surat Terbuka Dewan Da’wah Untuk Prof Yusril Ihza Mahendra
DDII juga menyatakan kekecewaannya pada langkah politik Ketua Umum PBB yang awalnya hanya mengaku sebagai lawyer Jokowi tetapi kemudian menyebrang menjadi pendukung Paslon Capres 01 (Joko Widodo – Ma’rif Amin).
“Akhirnya kami dapat menyimpulkan, bahwa terlalu banyak pernyataan Saudara yang tidak konsiten dan tidak istiqamah dalam sikap dan perilaku.” Kata Siddik.
DDII berharap Surat terbuka yang ditujukan kepada Yusril dapat menjadi bahan renungan dan introspeksi agar tidak lagi mengulangi sikap dan pernyataan yang bersebrangan dengan ulama dan mainstream ummat.
“Apabila Saudara masih tidak mengindahkan surat terbuka ini, maka dengan sangat menyesal dan terpaksa kami beralasan kuat untuk mengatakan bahwa Saudara tidak lagi layak menjadi bagian keluarga besar Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia”. Tegas Siddik. (MH007)