MEDIAHARAPAN.COM, New York – Gerakan India menuju etno-nasionalisme di bawah Perdana Menteri Narendra Modi adalah salah satu perkembangan terbesar abad ini. Pergeseran ini telah menunjukkan perubahan nyata di negara ini ketika ia meninggalkan demokrasi liberal, lalu menganut ideologi politik yang mengakomodasi eksklusivisme dan rasisme.
Transformasi ini telah terbukti dalam sikapnya terhadap Israel dan Palestina. Setelah berpuluh-puluh tahun berdiri di belakang rakyat Palestina, India di bawah Partai Bharatiya Janata (BJP) telah memihak Israel ketika nasionalisme Hindu di India menemukan persamaan dengan etno-nasionalisme negara Zionis.
Sekilas perubahan sikap India dapat disaksikan di PBB minggu lalu, ketika perwakilan Bombay di badan dunia itu memberikan suara mendukung Israel atas keputusan untuk memberikan status konsultatif kepada Shahed . LSM hak asasi manusia Palestina kehilangan upayanya untuk bergabung dengan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC), dimana 28 mendukung dan 15 menentang suara oleh negara-negara anggota.
Para diplomat Israel sangat gembira. “Terima kasih #India karena berdiri bersama @IsraelinUN dan menolak permintaan organisasi teroris” Shahed “untuk mendapatkan status sebagai pengamat di #UN. Bersama-sama kita akan terus bertindak melawan organisasi-organisasi teroris yang berniat membahayakan, ”cuitan Maya Kadosh, wakil kepala misi Israel di India.
Pemungutan suara menandai langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hubungan antara kedua negara. Sejarah India dalam gerakan anti-kolonial menjadikan negara itu sekutu kuat perjuangan Palestina. Perdana menteri India sebelumnya, termasuk pendiri negara itu dan pemimpin yang dihormati Mahatma Gandhi, telah menentang negara Zionis yang meyakini negara itu sebagai badan kolonial. Pemimpin gerakan kemerdekaan India melawan Inggris sangat menentang gagasan rumah nasional Yahudi di Palestina, percaya bahwa itu adalah ekspresi etno-nasionalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi liberal sekuler.
Namun, di bawah pemerintahan Modi, India telah membuat perubahan radikal dan membangkitkan nasionalis Hindu sayap kanan yang dikenal kebencian anti-Muslim mereka. (Middle East Monitor/bilal)










