MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab mengatakan, bahwa pada Aksi Bela Ulama 161 kemarin, selain melaporkan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyam, pihaknya juga ikut melaporkan Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan
hari ini melakukan Audiensi dengan Komisi III DPR di Kompleks Gedung DPR/MPR RI Jakarta.
“Selain Kapolda Jabar, kita juga laporkan Kapolda Metro. Soal Kapolda Metro, ada 2 poin, khususnya pada aksi 4/11,” Kata Habib Rizieq saat beraudiensi dengan Komisi III DPR, Selasa (17/1/2017).
Dikatakan, Laporan itu dilengkapi dengan video rekaman sewaktu Kapoda Metro M Iriawan sedang memprovokasi laskar FPI untuk menghantam HMI pada Aksi Bela Islam II GNPF MUI tanggal 4 November 2016.
Menurut Habib, Kapolda Metro juga mengeluarkan instruksi kepada anak buahnua untuk menembakan gas air mata ke arah massa aksi.
“Kita punya bukti Kapolda metro provokasi laskar FPI untuk hantam HMI. Yang kedua, kami kirim Arifin Ilham untuk dialog ke dalam Istana. Sementara sedang dialog berlangsung di dalam, suasana hangat betul. Saat kami di luar, Kapolda metro menginstruksikan untuk menembak gas air mata dan peluru karet di depan para ulama dan umat Islam yang ada di depan istana,” ungkap Habib.
Bahkan, menurut Habib instruksi Kapolda itu sempat mengagetkan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Menko Polhukam Wiranto hingga akhirnya turun tangan menghentikan aksi penembakan gas air mata.
“Itu kelompok HMI sudah disemprot. Kelompok kami sedang berzikir, juga kena. Menko Polhukam, Kapolri, dan Panglima pun sampai kaget,” kata Rizieq.
“Kapolri juga menginstruksikan 3 kali untuk menghentikan tembakan, kemudian Panglima juga meminta untuk hentikan tembakan dan nggak berhenti,” sambungya. (Ze)
Sumber: Detikcom