MEDIAHARAPAN.COM, Batusangkar, Sumatera Barat-Tiga hari pasca Banjir Bandang (Galodo) di Padang Laweh Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar. Guna mitigasi bencana dan bencana susulan yang bisa saja terjadi mengingat intensitas curah hujan masih tinggi diwilayah Tanah Datar. Pemerintah daerah setempat melalui koordinasi BPBD Tanah Datar dibantu TNI, Polri wilayah hukum Padang Panjang, masyarakat dan relawan melakukan survey dibeberapa titik rawan bencana di Nagari Padang Laweh itu, Senin (20/01).
Tim yang dibagi ke dalam dua kelompok ini bergerak secara terpisah menyusuri Daerah Aliran Sungai (DAS) yang sudah terkikis akibat material banjir bandang yang dimulai dari hilir hingga hulu sumber bencana alam tersebut.
Informasi yang diterima media ini dari tim survey, disepanjang perjalanan masih ditemukan material batu besar, lumpur dan batang kayu yang hanyut terbawa derasnya air ketika banjir melanda Jum’at lalu itu.
Di tengah perjalanan juga ditemui longsor baru berasal dari dinding tebing aliran batang Ampuah sehingga menutupi sebahagian aliran sungai air.
Menyikapi informasi itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tanah Datar Thamrin Basroel bergerak cepat untuk mendatangkan anggota dengan mesin pemotong kayu ke lokasi tersebut guna menormalisasi aliran air.
“Sesuai arahan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi ketika mengunjungi lokasi banjir bandang mengatakan bahwa harus dilakukan penelusuran aliran sungai untuk mendapatkan gambaran situasi, sehingga menangkal kemungkinan yang bakal terjadi, “ucap Thamrin.
Dikatakannya dari tujuh aliran sungai yang ada di Nagari Padang Laweh baru dua yang telah disurvey dan selanjutnya akan kembali diturunkan tim untuk menuntaskan lima lagi DAS yang belum.
Dinformasikan kondisi saat ini pasca galodo, listrik, PDAM berangsur normal, material lumpur, batu dan kayu yang menghambat jalan sudah dibersihkan dan rumah dengan kondisi rusak berat dirobohkan untuk segera ditata ulang. (Irfan F)