MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) mengimbau pengurus cabang di daerah menggelar shalat minta hujan atau istisqa.
Himbauan tersebut respon atas kemarau panjang di Indonesia, musim panas itu telah menimbulkan sejumlah persoalan di masyarakat. Diantaranya, kesulitan air, gagal panen, harga kebutuhan pokok yang melonjak, dan lain-lain.
“Jadi memang, kita mengimbau kepada pengurus cabang agar melaksanakan salat minta hujan,” kata Wakil Sekjen PBNU, KH Masduki Baidlowi seperti dikutip dari Republika, Jumat (19/7).
Dia mengatakan imbauan tersebut sudah disampaikan ke berbagai daerah di Indonesia. Sebab, setiap daerah memiliki kondisi yang berbeda-beda. Imbauan shalat istisqa terutama di daerah Pulau Jawa bagian selatan, Jawa Timur (Jatim). “Karena sudah parah kondisinya,” ujar dia.
BMKG memperkirakan musim kemarau di Jakarta berlangsung hingga Oktober 2019. BMKG menjelaskan awal musim kemarau baru dimulai pada akhir Mei dan Juni serta puncaknya pada Agustus-Oktober.
Kondisi kekeringan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar) mendorong PDAM Tirta Raharja mempersilahkan pelanggan mengajukan bantuan air, jika dibutuhkan. PDAM Tirta Raharja memastikan akan memobilisasi bantuan tangki air bersih pada pelanggan yang terkena dampak kekeringan. (bilal)










