MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Menanggapi opini masyarakat Pasca penyampaian hasil Tim Pencari Fakta (TPF) kasus penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Presiden Jokowi mengingatkan masyarakat bahwa Kasus Novel Baswedan bukanlah kasus mudah yang dapat diungkap dalam waktu cepat.
“Kalau kasus mudah itu sehari-dua hari ketemu,” kata Jokowi usai melepas kontingan Pramuka Indonesia yang akan mengikuti Jambore Kepanduan Sedunia ke-24, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/7) pagi.
Jokowi mengatakan bahwa hasil TPF itu akan ditindaklanjuti lagi oleh Tim Teknis untuk lebih menyasar pada dugaan-dugaan yang ada.
“Kalau Kapolri kemarin menyampaikan akan meminta waktu 6 bulan, saya sampaikan 3 bulan tim teknis ini harus bisa menyelesaikan apa yang kemarin disampaikan,” ungkap Jokowi.
Mengenai kemungkinan pembentuk Tim Independen Kasus Novel, Jokowi menegaskan dirinya memberikan waktu 3 bulan kepada Tim Teknis untuk bekerja mengungkap kasus
“Saya beri waktu 3 bulan, hasil kayak apa. Jangan sedikit-sedikit larinya ke saya,” tegas Jokowi.
Sebelumnya, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (17/7) lalu, TPF kasus Novel mengaku menemukan fakta terkait dugaan teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. TPF menemukan probabilitas serangan balik akibat penanganan kasus yang dilakukan Novel dengan penggunaan kewenangan berlebihan.
“TPF menemukan fakta terdapat probabilitas terhadap kasus yang ditangani korban yang menimbulkan serangan balik atau balas dendam akibat adanya dugaan penggunaan kewenangan secara berlebihan. Dari pola penyerangan dan keterangan saksi korban, TPF meyakini serangan tersebut tidak terkait masalah pribadi, tapi berhubungan dengan pekerjaan korban,” kata Juru Bicara Tim Pencari Fakta Kasus Novel Baswedan, Nur Kholis, dalam jumpa pers. (MH007)