MEDIAHARAPAN.COM, Gaza – Pemimpin Hamas Ismail Haniyah pada hari Rabu (19/6) mengungkapkan bahwa Palestina selalu ada “dalam pikiran dan hati” Presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis Muhammad Mursi.
Mursi meninggal pada hari Senin (17/6) setelah jatuh pingsan di dalam ruang kaca kedap suaranya selama persidangan dengan dakwaan melakukan “spionase”. Aktivis dan keluarganya telah lama menyatakan bahwa Mursi tidak menerima perawatan untuk sejumlah masalah kesehatan termasuk penyakit diabetes.
Berbicara di sebuah program di Gaza, Haniyah mengatakan: “Palestina ada dalam pikiran dan hati Mursi bahkan sebelum dia menjadi presiden.”
Haniyah ingat bahwa Mursi telah membela Gaza selama serangan Israel pada 2012 dan dengan cermat mengikuti perkembangan Palestina.
Dia berharap belas kasihan Allah kepada Mursi dan memberikan belasungkawa kepada keluarga dan rakyat Mesir.
Sebelumnya, Haniyah mengatakan bahwa dia telah menghubungi dan menyatakan belasungkawa kepada istri Mursi.
Mursi, anggota terkemuka Ikhwanul Muslimin Mesir, memenangkan pemilihan presiden Mesir.
Namun, setelah hanya satu tahun menjabat, ia digulingkan dan dipenjara dalam kudeta militer yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan saat itu, Abdel-Fattah al-Sisi, yang saat ini menjadi Presiden Mesir.
Pada saat kematiannya, Mursi menghadapi sejumlah tuntutan hukum, yang menurutnya, bersama sejumlah kelompok hak asasi manusia dan pengamat independen, bermotif politik. (Anadolu/bilal)