MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Desakan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memeriksa Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto kian mengemuka di media sosial (medsos). Khususnya, terkait kasus suap yang menjerat komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan.
“Buktikan saja bila dirinya tidak terlibat dan Hasto datang saja memenuhi panggilan KPK jika diperlukan keterangannya,” ujar pegiat medsos, Darmansyah melalui siaran persnya, Senin (13/01/2020).
Menurut Darman, Hasto sebetulnya tidak perlu menunggu panggilan KPK untuk membuktikan dirinya tidak bersalah. Guna menyanggah “nyanyian” orang dekatnya SAE dan DON yang ikut terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.
“Saran saya, tak perlu menunggu panggilan KPK, Hasto datangi saja KPK untuk memberikan keterangan. Biar dilihat publik, bahwa Hasto memang tidak terlibat seperti pengakuan Saeful Bahri,” tandas pria yang akrab disapa Gus Dar itu.
Untuk diketahui, sejumlah desakan ramai di medsos agar KPK segera memeriksa Hasto. Namun, hingga saat ini belum ada agenda pemeriksaan terhadap Hasto. Muncul spekulasi terkait skenario untuk menyelamatkan Hasto dari persoalan ini. Opsinya, dengan memberikan tugas baru kepada Hasto, antara lain sebagai duta besar.
Hasto sendiri membantah terlibat dalam kasus dugaan suap tersebut. Darman menilai, hal tersebut wajar. Karena, lanjutnya, siapapun tidak ingin terlibat kejahatan hingga berakhir di penjara.
“Terbukti atau tidak Hasto dalam kasus dugaan suap tersebut, ikuti saja proses hukum. Apalagi semua pihak baik petinggi atau rakyat biasa, sama di hadapan hukum,” demikian Gus Dar. (Cecep Gorbachev)