MEDIAHARAPAN.COM, Hama – Mantan pesepakbola yang menjadi icon revolusi Suriah gugur akibat luka-lukanya di rumah sakit Turki pada hari Sabtu (8/6), menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Abdelbaset Sarat terluka dalam bentrokan militer di pedesaan Hama utara Suriah dan diangkut ke Turki untuk menjalani perawatan, kata kelompok hak asasi itu.
“Dia meninggal karena lukanya pada hari Sabtu,” kata Rami Abdurrahman, kepala Observatorium berbasis di Inggris.
Sarat, 27, mewakili Suriah di level U-17 dan U-20 sebagai penjaga gawang dan menjadi komandan militer kelompok pejuang ketika kota kelahirannya Homs diserang rezim mulai 2011-2014.
Dia juga pernah tampil dalam film dokumenter 2013 The Return to Homs yang memenangkan penghargaan internasional.
Sarat, bagi banyak orang, juga dikenal sebagi penyanyi lagu-lagu revolusi.
Dalam video Youtube, ia menyanyikan lagu-lagu kemerdekaan dan kesyahidan.
“Oh ayah, tanah air kami berdarah, tanah kami sedih,
Oh ayah, anak-anak menangis tetapi siapa yang akan menjawab panggilan mereka,
Oh ayah, syahid adalah impianku, impianku selama bertahun-tahun … ” senandung dia terlihat bernyanyi dalam video 2016.
Turki dan Rusia sepakat pada September lalu untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi, di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.
Namun rezim Suriah, secara konsisten telah melanggar ketentuan gencatan senjata, sering meluncurkan serangan di dalam zona de-eskalasi.
Suriah dilanda konflik menghancurkan yang dimulai pada 2011, ketika rezim Assad menindak demonstran dengan tingkat kebrutalan yang tak terduga. (Anadolu/bilal)