MEDIAHARAPAN.COM, Ramallah – Tentara Israel menangkap 11 warga Palestina dalam penggerebekan semalam di Tepi Barat yang diduduki, demikian menurut pernyataan militer pada hari Senin (1/4).
Orang-orang itu ditahan karena “dicurigai terlibat dalam kegiatan terorisme rakyat”, kata tentara tanpa menjelaskan sifat kegiatan tersebut.
Orang-orang yang ditahan sejak itu telah dirujuk ke otoritas terkait untuk penyelidikan lebih lanjut, menurut pernyataan itu.
Tentara Israel sering melakukan kampanye penangkapan luas di Tepi Barat yang diduduki dengan dalih mencari orang Palestina yang menjadi “DPO”.
Menurut perkiraan, sekitar 5.800 warga Palestina saat ini mendekam di fasilitas penahanan Israel, termasuk perempuan, anak-anak dan beberapa anggota parlemen.
Dalam perkembangan terkait, sekelompok pemukim Yahudi pada hari Senin merusak beberapa kendaraan Palestina di lingkungan Beit Hanina di Yerusalem, di mana mereka juga menyemprotkan slogan rasis yang dilukis di dinding rumah-rumah Palestina, menurut saksi mata.
Serangan oleh pemukim Israel biasanya menargetkan situs suci Muslim dan Kristen di Tepi Barat, termasuk Yerusalem, dan desa-desa Arab yang terletak di dalam Israel.
Lingkungan Beit Hanina terletak di dekat pemukiman Yahudi Pisgat Ze’ev, yang dibangun pada awal 1980-an di atas tanah Palestina yang dirampas.
Menurut angka Palestina, lebih dari 650.000 pemukim Israel saat ini hidup di 196 pemukiman (dibangun dengan persetujuan pemerintah Israel) dan lebih dari 200 pendatang di “Pos-pos” (dibangun tanpa persetujuannya) di Tepi Barat yang diduduki. (Anadolu/bilal)