MEDIAHARAPAN.COM, Mamuju SULBAR – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengapresiasi “Kehadiran relawan membantu membangun postur model masyarakat yang lebih baik, Kesungguhan dalam membantu di lokasi bencana sangat membanggakan”. Hal tersebut disampaikan Mayor Jenderal Doni Mondaro dalam Rapat koordinasi Harian dengan perwakilan NGO yang menerjunkan relawan selama penanggulangan gempa Mamuju dan Majene, di Sekretariat Bersama Desk Relawan. (rabu, 20/01/21).
Sementara itu Danrem 142/ Tatag selaku Dansatgas PDB, Brigjen Firman Dahlan menjelaskan terkait proses Search (Pencarian) jenazah tinggal 3 mayat, sesuai laporan terdata. Selanjutnya Prioritas utama adalah (rescue) para pengungsi karena ada hak hidup. Komandan Satgas Mohon kerjasama dan bantuan relawan dalam dorlog sampai ke daerah2 terjauh.
Sekda Prov. Sulbar, Dr Muhammad Idris DP dalam sambutannya menerangkan Pemerintah Propinsi Sulawesi Barat merilis Data Korban Gempa Mag: 6,2 (15 Januari 2021) Mamuju – Majene, Sulawesi Barat antara lain;
– Total Korban Meninggal Dunia: 90 Orang
– Luka Berat : 404 Orang
– Luka Ringan : 1178 Orang
– Pengungsi : 19.435 Orang
– Warga Terdampak : 20.448 Orang
Rapat Koordinasi Harian dihadiri oleh Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, Sulbar, Dr Muhammad Idris DP, Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo, Danrem 142/ Tatag selaku Dansatgas PDB, Brigjen Firman Dahlan dan Koordinator Desk Relawan, Prof.Kartini
Zainul Mutaqin perwakilan dari Wahana Muda Indonesia sangat mengapresiasi agenda koordinasi BNPB selaku penyom atau orang tua bagi para NGO yang bergerak dalam penanggulangan bencana. Tekait emergency respon gempa di sulawesi barat ini perlu kolaborasi dan sinergi yang optimal, karena sebaran wilayah yang luas dan medan yang berat. Kemampuan untuk menembus medan yang berat perlu sinergi berbagai kalangan, WMI dan seluruh kewan-kawan NGO tentu sangat menharapkan adanya kolaborasi dan sinergi yang optmal dalam penangan bencana di sulawesi barat ini yang berstatus bencana nasional.