MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Pengurus Muslimat NU menyepakati nota kesepahaman untuk memberantas penyebaran informasi hoaks. Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) itu ditujukan untuk menangkal maraknya informasi hoaks yang telah masuk sampai ke desa.
Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan kerja sama dengan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk memerangi dan menangkal maraknya konten negatif di media sosial adalah hal penting dan strategis.
“Kenapa saya utamakan ibu? Karena ibu disebutkan dalam hadits Bukhari-Muslim, ummuka, ummuka, ummuka (ibumu),” kata Rudiantara usai penandatangaan nota kesepahaman di Desa Gempol Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, Minggu (10/3/2019).
Selain itu menurut rudi, jumlah muslimat NU yang tersebar diseluruh Indonesia sangat banyak sehingga menjadi salah satu kunci strategis dalam melawan penyebaran informasi hoaks, terutama dari lingkungan keluarga.
Gubernur Jawa Timur yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kepada anggotanya agar lebih giat lagi melawan informasi hoaks yang beredar di lingkungan sekitarnya.
“Menteri Kominfo sudah hadir. Biasanya kan kalau MoU itu dilakukan di kantor atau di hotel. Hari ini, MoU dilakukan kampung. Karena apa? Karena, hoaks sekarang sudah masuk kampung-kampung,” ungkap Khofifah.
Maraknya hoaks yang beredar di media sosial menjadi keprihatinan semua pihak tidak terkecuali organisasi Muslimat NU. Ibu-ibu rumah tangga sangat rentan terhadap informasi yang tidak bertanggung jawab, apalagi kurangnya informasi sehingga tidak bisa memilah mana informasi yang benar dan yang bohong.
“kami pengurus dan anggota Muslimat NU Cabang Nganjuk siap mendukung dan mengkampanyekan gerakan anti hoaks dan ghibah khususnya bagi ibu-ibu, sebagai warga negara yang baik untuk menjaga persatuan kesatuan bangsa,” terang Ketua Muslimat NU Cabang Nganjuk, Sri Winarni.
Melalui deklarasi dan penandatanganan kesepahaman itu, menurut Sri Winarni, Pengurus Muslimat NU Cabang Nganjuk, akan melakukan pembelajaran dan sosialisasi.
“Paling tidak ada 10 ribu anggota Muslimat NU, yang hadir dalam acara ini, maka dari mereka sudah bisa menjadi ujung tombak untuk sosialisasi memerangi hoaks dan ghibah,” katanya. (MH007/Kominfo)