MEDIAHARAPAN.COM, Solok – Sebagai suku yang memegang faham matrilineal maka minang kabau meletakan perempuan pada posisi yang sangat istimewa Perempuan memiliki tempat dan hak suara didalam kaum, pendapatnya didengar dan pertimbangannya juga diperlukan, jika kita hubungkan falsafah adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah, maka penghormatan minangkabau terhadap perempuan selaras dengan penghormatan agama terhadap mereka.
Hal itu diungkapkan Bupati Solok saat memberikan sambutan dalam konsolidasi bundo kanduang se-Sumbar yang dipusatkan di Kabupaten Solok tepatnya di Ruang Pelang, Rabu (2/2). Hadir Wakil Ketua DPRD Kab.Solok Septrismen, Penasehat Bundo Kanduang Kab.Solok Ny. Dahliar Yulfadri Nurdin, Ketua Bundo Kanduang Kab.Solok Neli Warni dan Ketua Bundo Kanduang Provinsi Sumatera Barat beserta seluruh undangan yang hadir.

Lebih jauh Gusmal mengungkapkan, peran utama bundo kanduang untuk melanjutkan keberadaan suku dalam garis matrilineal dan menjadi ibu rumah tangga dari keluarga, suami dan anak-anaknya. Kedudukan dan peran bundo kanduang di minangkabau juga diukur dari dua sisi utama yaitu apabila masyarakat mampu bertahan dan mempertahankan nilai-nilai kebudayaan dan yang kedua apabila bundo kanduang mampu melindungi dan mewujudkan kesejahtraan masyarakat.
“Saya berharap dengan acara ini terbangun sebuah kesepakatan, seiring dengan perkembangan zaman adat istiadat tetap dilestarikan. Kita sedang giat-giatnya mempromosikan program subuh berjema’ah dan magrib al-qur’an saya minta bundo kanduang berperan aktif dalam menumbuhkan semangat generasi kita dalam mengimplementasikannya guna mewujudkan generasi yang islami, berkarakter dan berbudi luhur” harap Gusmal. (Amel)