MEDIAHARAPAN.COM, Batusangkar, Sumatera Barat-Hari bahagia bagi Pak Muslim (85), pasalnya saat Ia sedang asyik menenun kain sarung bugis dengan alat tenunnya yang sederhana dan sudah tua, Ia disambangi Isteri Wakil Presiden Republik Indonesia (RI-4) Mufida Jusuf Kalla.
Dari pantauan media ini Senin (08/04), terlihat Ibu Mufida Jusuf Kalla didampingi isteri Gubernur Sumbar Ny. Nevi Zuraina dan isteri Bupati Tanah Datar Ny. Emi Irdinansyah sedang asyik bercengkrama dengan pak Muslim.
Mufida JK ke Tanah Datar merupakan dalam rangka kunjungan ke Sentra Tenun Kriya Minang di Tigo Jangko, mengunjungi Pembangunan Masjid, Pembangunan Rumah Pra Sejahtera di Lintau dan sekaligus Meresmikan Gedung Promosi Daerah dan Pusat Oleh-Oleh yang bersebelahan dengan Gedung Indo Jolito Batusangkar.
Sembari bercengkrama Mufida JK terlihat kagum dengan keuletan Muslim. Diusia yang tidak muda lagi Dia masih sanggup menenun, masih kuat mengayun alat penenun miliknya dan tanpa memakai kaca mata Ia masih mampu menyelesaikan jika ada benang yang kusut.
Pak Muslim saat ini menenun di Sentra Tenun Kriya Minang Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo. Bergabung dengan penenun-penenun muda yang sedang berlatih menenun songket disana. Sentra Tenun Kriya Minang merupakan pusat pelatihan tenun yang dibangun Pemerintah Pusat dan diresmikan oleh Ketua Dekranas Mufida Jusuf Kallah setahun yang lalu.
Dari penuturan Pak Muslim, Ia baru dua bulan bergabung disana, “Ambo baru duo bulan mulai menanun saruang bugih ko, dan bagabuang di Sentra Tenun, dan itu berkat ajakan dari Ibu Bupati, Ibuk Emi Irdinansyah Tarmizi, sabalumnyo alah hampia tigo puluah tahun ambo indak mananun lai, karano kurangnyo nan baminat untuak manaruihan usaho ko,” ucapnya dengan bahasa Minankabau yang khas.
Dia juga menyebutkan jika Ibuk Emi Irdinansyah tidak ingin tenun sarung bagis ini punah di Tanah Datar tepatnya di Tanjuang Bonai Lintau Buo Utara, bahkan buk Emi ingin menjadikan kampung tenun bugis di Tanjuang Bonai.
Pak Muslim juga punya keinginan untuk meneruskan tenun bugis ini kepada anak-anaknya, namun karena anak-anaknya sudah bekerja semua bahkan ada yang sudah meninggal dunia, maka keinginan itu belum terwujud.
Keahlian menenun kain sarung bugis itu Ia dapatkan di Silungkang sejak tahun 1960 an dan pada tahun 1966 Ia beli alat penenun tersebut dan dipergunakannya hingga tahun 1980 an dan sejak itu Ia berhenti menenun dan baru sekarang kembali dipergunakannya karena diajak Buk Emi Irdinansyah, cerita pak Muslim.
Sebelumnya Mufida Jusuf Kalla menghimbau seluruh kepala daerah di Sumatera Barat untuk melestarikan tenun, agar kekayaan budaya dan aset bangsa tetap tumbuh dan berkembang karena ini juga merupakan penopang ekonomi dan penggerak sektor Industri Kerajinan Menengah (IKM) di Sumatera Barat.
Pada kesempatan yang sama Bupati Irdinansyah Tarmizi mengatakan jika kehadiran sentra tenun di Tanah Datar merupakan cita-cita daerah dalam rangka melestarikan dan menghidupkan industri tenun sebagai kearifan lokal di Tanah Datar secara khusus dan di Sumatera Barat secara umum.
Bupati juga menyebut jika Tanah Datar dan Sumatera Barat sudah dikenal sebagai daerah penghasil tenun dan songket seperti Pandai Sikek dan Silungkang.
Untuk sentra tenun di Tigo Jangko Lintau Buo dikatakannya sudah dilengkapi fasilitas inap yaitu rusunawa dan fasilitas lain bagi yang melaksanakan pelatihan tenun disana bahkan juga sudah selesai dibangun gallery atau gedung tempat memajang hasil-hasil karya tenun yang bersebelahan dengan sentra tenun ini.
Turut hadir saat kunjungan Mufida Jusuf Kalla tersebut Menteri Pendidikan Muhajir Effendi, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen M. Sabrar Fadhilah, Danrem 032 Wirabraja Kolonel Inf. Kunto Arief Wibowo, Ketua Yayasan Kriya Minangkabau Fasli Jalal, Bupati dan Wali Kota beserta Ketua Dekrasanda se-Sumatera Barat yang hadir, Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma beserta isteri, Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra beserta isteri, Forkopimda, Kepala OPD Provinsi dan Daerah, serta tamu undangan lainnya. (Irfan F)