Oleh: Muslim Arbi (FPMI)
MEDIAHARAPAN.COM – Kehadiran Presiden AS Donald Trump, di Saudi Arabia dalam kunjungan pertamanya keluar negeri setelah terpilih sejak bulan Januari lalu menarik untuk di intip. Ya, di intip bukan sekedar di amati. Apa saja di lakukan Trump di Timur Tengah dalam KTT yang konon untuk membahas isu2 terorisme yang di kaitkan dengan agama.
Mengapa mesti di intip? Karena, soal terorisme selama ini apakah AS dan Kerajaan Saudi Arabia bersih dari tuduhan? Soal dukungan AS terhadap Israel dalam kasus2 di Palestina selama ini, Peranan AS di dalam perang dan ketegangan di kalangan Negara2 Teluk, pengancuran Irak, libiya dan Suriah, bukan kan selama ini AS turut berperan? Juga Koalisi Saudi gempur Bashar As’ad untuk mendongkel nya, juga serangan Kerajaan Saudi terhadap Yaman?
Jika di intip dan disimak lebih mendalam, sesungguhnya biang terorisme selama ini siapa? Lalu pantaskan kah AS juga Saudi mau bicara dalam KTT tersebut untuk basmi terorisme?
Lihat Negara2 Muslim seperti Irak, Suriah, Libiya, hancur setelah campur tangan AS? Juga Kerajaam Saudi di Suriah dan Yaman? Terjadi perang Saudara saling bunuh dan menghancurkan. Mestinya AS dan Saudi Arabia harus lakukan introspeksi diri atas peran mereka selama ini. AS harus stop mengintervensi negara lain atas nama HAM dan Demokrasi.
Karena, HAM dan Demokrasi yang di diktekan oleh AS itu hanya buah kerusakan dan kehancuran di negara tersebut. Soal HAM dan Demokrasi, kenapa AS tidak mendukung Palestina Merdeka sebagai sebuab negara berdaulat? Dan terus menerus dukung Israel hancurkan Bangsa Palestina? Bukan kan cara2 AS dukung Israel itu sebagai tindakan teroris?
Terkait, soal KTT yang sedang berjalan tanpa melibatkan Iran dan Suriah. Kenapa Saudi tidak undang kedua Negara tersebut, jika mau bicara keamanan regional kawasan? Jangan sampai KTT ini bicara keamanan regional kawasan dan isu2 terorisme tapi lahirkan konsep dan strategi terorisme baru.
Dunia dan dunia Islam berharap kedatangan Presiden Trump ke Saudi Arabia untuk pertama kali sebagai Presiden AS ke 45, di mana, di sana ada Masjid Suci Kaum Muslim, yaitu Baitullah, Makkah Almukarramah dan Masjid Nabawi, Madinatul Munawwarah. Semoga kunjungan pertama ini Trump mendapat Hidayah untuk bahas hal2 yang menyangkut perdamaian Dunia Islam dan Dunia pada Umum nya.
Politik Luar Negeri As di Era Presiden Trump, jangan lagi mengulangi dan meneruskan policy Bush dan Obama. Dunia Islam belum lupa dan masih terluka soal2 Negeri Islam yang hancur karena campur tangan Amerika dan juga soal ISIS yang sampai hari masih menghantui.
Selamat ber KTT, semoga Tuan Trump, Raja Salman dan Delegasi dari 55 Negara Muslim dapat menghasilkan rumusan2 yang positif untuk kemajuan dan ketenangan Kawasan Regional dan Dunia secara umum.
Wallahu’alam.
Mojokerto, 21 Mei 2017.
Presidium Front Perjuangan Muslimin Indonesia (FPMI)