MEDIAHARAPAN.COM, Padang – Ketua MUI Sumatera Barat Buya Gusrizal Gazahar menilai 9 point seruan yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin pada 28 april 2017 lalu memiliki kesan kental adanya pesan sponsor dibandingkan nuansa ishlah (memperbaiki).
“Seruan ini terkesan menempatkan ulama dan para da’i selama ini pada posisi yang sangat keliru dan pemerintah sangat bersih tanpa mau melihat aksi dan reaksi atau sebab akibat” Kata Buya Gusrizal kepada Mediaharapan.com, Ahad (30/4/2017).
Menurut Buya Gusrizal, seruan Menag yang bersifat umum seperti itu sangat beresiko karena multi tafsir. Gusrizal menilai kelemahan pada berbagai aspek dakwah tidak bisa diselesaikan dengan himbauan seperti ini.
“Alangkah bijaknya bila Menag membicarakan dahulu persoalan ini dengan MUI dan Ormas Islam agar seruan ini baik secara teori tidak cacat dan dilapangan tidak membuat Heboh” saran Ulama Muda Asal minangkabau ini.
Buya menegaskan jika semua perusak aqidah Ahlussunah wal Jama’ah dibiarkan, pemikiran sekuler, liberal dan pluralisme agama diakomodir dan tutup mata atas tindakan orang-orang kafir terhadap orang Islam dan kaum muslimin maka seruan seperti ini sangat jauh dari menjernihkan suasana tapi malah menambah keruh kondisi yang terjadi.
“Sebaiknya Menag itu serius memadamkan api daripada menggantang asap” tandas Gusrizal. (Handriansyah/MH007)