MEDIAHARAPAN.COM, Melbourne – Umat Islam di Australia menggelar shalat ghaib pada hari Jumat (22/3) untuk korban serangan teroris di dua masjid di Christchurch minggu lalu di Selandia Baru.
Selama khotbah Jumat, ratusan masjid di seluruh negeri memberikan pesan persatuan dan menggarisbawahi bahwa teroris bertujuan untuk memisahkan masyarakat dengan menyebarkan ketakutan.
Talha Bozkurt, seorang kepala LSM pemuda Islam Turki di Australia mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa orang-orang Muslim tidak takut datang ke Masjid, kehadiran mereka tetap tinggi.
“Peristiwa tidak berubah seperti yang diinginkan para teroris,” kata Bozkurt, seraya menambahkan bahwa tujuan serangan itu adalah untuk menakut-nakuti komunitas Muslim agar tidak pergi ke masjid.
Setelah serangan teror, polisi menjaga shalat Jumat pertama yang diadakan di Australia.
Jumat (2/3) menandai tepat satu minggu serangan teror yang menewaskan 50 Muslim ketika seorang teroris menembaki jamaah selama sholat Jumat mingguan di masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch.
Brenton Tarrant, 28 tahun, kelahiran Australia, didakwa melakukan pembantaian dan ditahan di penjara dengan keamanan maksimum di Auckland. (Anadolu/bilal)