MEDIAHARAPAN.COM, Khartoum – Koalisi Kebebasan dan Perubahan milik oposisi menunda pembangkangan sipil nasional setelah tiga hari pemogokan umum, pada Selasa (11/6).
Dalam sebuah pernyataan, koalisi mengatakan bahwa aksi mogok akan dicabut tanpa batas waktu untuk melakukan lebih banyak konsultasi dan pengaturan dengan pendukungnya, termasuk berbagai asosiasi yang bersekutu dengan oposisi.
“Setelah konsultasi luas dengan para pemimpin asosiasi dari berbagai sektor yang terlibat dalam pemogokan, termasuk bank, rumah sakit, penerbangan, dan sektor layanan lainnya, kami memastikan bahwa pemogokan umum berhasil mencapai tujuannya dan mengirim pesan yang kuat kepada dewan militer, “kata koalisi.
“Namun, kami memutuskan untuk menunda pemogokan umum untuk sementara waktu agar lebih banyak konsultasi dan pengaturan di antara pendukung dan sekutu kami,” tegasnya.
Sementara itu, Mahmoud Dirir, seorang utusan Ethiopia di Sudan, mengatakan bahwa Dewan Militer Transisi yang berkuasa dan oposisi Sudan sepakat untuk melanjutkan perundingan.
Pada hari Minggu, pemrotes Sudan memulai kampanye pembangkangan sipil nasional setelah koalisi Kebebasan dan Perubahan menyerukan pemogokan umum untuk memprotes pembunuhan para pemrotes dan untuk menekan TMC agar menyerahkan kekuasaan kepada otoritas sipil.
Paling tidak 118 orang telah terbunuh dalam beberapa hari terakhir, ketika pasukan pemerintah melakukan kampanye luas terhadap para aktivis, membubarkan aksi duduk ribuan pemrotes dan menangkap lusinan pemimpin asosiasi. (Anadolu/bilal)