MEDIAHARAPAN.COM, Istanbul – Pejabat tinggi Turki pada hari Minggu (7/4) mengecam keinginan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mencaplok pemukiman Yahudi di Tepi Barat, jika terpilih kembali.
“ini contoh tentang bagaimana Netanyahu menggunakan politik pemilu untuk membenarkan pendudukan dan merusak solusi dua negara,” tulis juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin di Twitter.
“Jika dia terpilih kembali, apakah ini akan menjadi kemenangan ‘demokrasi’ atau pendudukan?” Tanya Kalin.
“Akankah negara demokrasi barat bereaksi atau mereka akan tetap tenang?” Katanya, ia menambahkan: “Malu pada mereka semua!”
Netanyahu bersumpah untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki jika dia memenangkan pemilihan umum yang dijadwalkan 9 April.
Dia mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi Israel: “Kami akan memastikan bahwa kami bertanggung jawab di lapangan. Dan kami akan memberlakukan kedaulatan atas pemukiman di Yudea dan Samaria [Tepi Barat].”
Menulis di Twitter, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa Tepi Barat adalah “wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel dengan melanggar hukum internasional.”
“Pernyataan Netanyahu yang tidak bertanggung jawab untuk mencari suara tepat sebelum pemilihan umum Israel tidak dapat dan tidak akan mengubah fakta ini,” kata Cavusoglu.
Sekitar 650.000 pemukim Yahudi saat ini hidup di lebih 100 pemukiman di Tepi Barat yang diduduki Israel dan Yerusalem Timur.
Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai “wilayah pendudukan” dan menganggap semua aktivitas pembangunan permukiman Yahudi di sana ilegal.
Palestina, menginginkan kedua wilayah ini – bersama dengan Jalur Gaza – untuk pembentukan negara Palestina di masa depan. (Anadolu/bilal)