MEDIAHARAPAN.COM, Malaka – Pemuda Partai Islam se-Malaysia (PAS) mendukung langkah Perdana Menteri Dr Mahathir Mohamad yang menolak permintaan India untuk mengekstradisi dia Internet Dr Zakir Naik.
Ketua Pemuda PAS, Muhammad Khalil Abdul Hadi mengkritik sikap Anggota Parlemen Bukit Gelugor, Ramkarpal Singh yang menentang keputusan Mahathir itu.
“Tindakan Ramkarpal menolak keputusan Mahathir untuk tidak memenuhi tuntutan ekstradisi pemerintah India adalah sangat tidak wajar,”
“Zakir adalah tamu di Malaysia dan selama beliau berada di Malaysia, beliau tidak pernah terlibat masalah hukum, malah kehadiran beliau turut disenangi oleh mayoritas rakyat di dalam negara,”
“Saya percaya disebabkan status dan kredibilitas Zakir sebagai dai internasional, maka perdana menteri membuat keputusan untuk tidak mengekstradisi beliau ke India,” katanya dalam sebuah pernyataan, Selasa (11/6).
Muhammad Khalil yakin dengan kemampuan dan pengalaman Mahathir bahwa keputusan itu tidak akan menyebabkan berlakunya ketegangan hubungan dua negara antara Malaysia dan India.
Semalam, perdana menteri membandingkan status Zakir dengan permohonan Malaysia terhadap Australia berkenaan ekstradisi Sirul Azhar Umar, yang didakwa atas kasus pembunuhan.
“Sebelum kita terima (permohonan) ekstradisi (dari India), kita perlu tahu apa yang akan berlaku kepada (individu) yang diekstradisi.
“Umpamanya kita mempunyai seorang tersangka (Sirul) yang lari ke Australia. Kita minta Australia mengirim balik tetapi Australia mengatakan jika (Sirul) dipulangkan, dia akan dihukum gantung. Sampai sekarang Australia tak setuju (untuk ekstradisi Sirul).
“Kita juga berhak untuk menentukan orang yang kita ekstradisi itu mendapat hukuman yang adil,” katanya kepada wartawan, di Malaka.
Muhammad Khalil juga mengatakan tindakan Mahathir mengambil keputusan sendiri, termasuk soal pelantikan Latheefa Koya sebagai ketua pesuruhjaya SPRM, menunjukkan kelemahan anggota kabinetnya.
“Yang terbaru ini jika dilihat, Mahathir membuat dua keputusan yang cukup besar tanpa konsultasi dulu kepada kabinet.
“Apakah bisa dikatakan kabinet yang ada sekarang lemah dan terdapat anggotanya tidak mampu sebagaimana yang kritik hingga Mahathir langsung tidak konsultasi kepada mereka?
“Ataupun adakah Mahathir tidak percaya sebagian dari mereka lalu membuat keputusan sendiri?” tanya Muhammad Khalil. (MalaysiaKini/bilal)