MEDIAHARAPAN.COM, London – Polisi Inggris menetapkan kasus penikaman seorang pemuda sebagai aksi terorisme, ketika diketahui pelakunya terinspirasi oleh ideologi sayap kanan.
Pada Sabtu malam (16/3) seorang lelaki berusia 19 tahun ditikam di county Surrey dan seorang lelaki berusia 50 tahun ditangkap di dekat tempat kejadian karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan dan kekacauan umum didasari oleh rasisme.
“Sementara penyelidikan ini masih dalam tahap awal, ia memiliki ciri khas peristiwa teror, terinspirasi oleh sayap kanan, dan karenanya telah dinyatakan sebagai insiden terorisme,” kata Neil Basu, kepala unit anti terorisme Kepolisian Metropolitan.
Korban, yang identitasnya belum diketahui, ditikam di tangan dan meskipun ia masih di rumah sakit, luka-lukanya tidak mengancam jiwa.
Sebelum penikaman, polisi Surrey dipanggil ke sebuah desa dekat Bandara Heathrow, menanggapi laporan tentang seorang pria yang berperilaku agresif, membawa tongkat baseball dan pisau dan meneriakkan cercaan serta komentar rasial. Polisi percaya ini adalah tersangka yang sama yang menikam pemuda itu.
Basu mengatakan bahwa dengan menetapkan sttaus insiden itu sebagai tindakan teror, polisi dapat menggunakan semua sumber daya mereka yang tersedia dalam menyelidiki secara penuh sifat serangan dan akan membantu mereka mencapai kesimpulan yang kredibel sebagai penyebab di baliknya.
“Penyelidikan sedang dipimpin oleh tim investigasi yang berbasis di wilayah Penanggulangan Terorisme Kepolisian wilayah Tenggara, yang bekerja sama dengan rekan-rekan kami di Polisi Surrey untuk membangun gambaran yang lebih baik tentang apa yang telah terjadi,” kata Basu.
“Polisi berkomitmen untuk menangani semua bentuk ideologi beracun ekstremisme, yang berpotensi mengancam keselamatan dan keamanan publik,” tambahnya.
Insiden ini terjadi setelah serangan teroris di Selandia Baru yang menewaskan sedikitnya 50 orang selama shalat Jumat di masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch, kota terbesar ketiga di negara itu.
Menyusul serangan teroris di Selandia Baru, lembaga-lembaga Islam di seluruh Inggris telah mendesak pemerintah untuk mengintensifkan upaya perlindungan komunitas Muslim Inggris, tempat-tempat ibadah mereka dan pusat-pusat komunitas mereka karena ada reaksi rasa takut yang meningkat. (Anadolu/bilal)










