MEDIAHARAPAN.COM, Tanah Datar- Bergelimang lumpur atau, “bagalimang luluak”, itulah yang dilakukan pendekar-pendekar silat di Luhak Nan Tuo Tanah Datar. Jika biasanya seni bela diri pencak silat ini dimainkan ditempat yang kering, namun bagi Perguruan Silek Tuo Tanjuang Bungo Nagari Pagaruyuang Kabupaten Tanah Datar menyelenggarakannya di areal persawahan.
Kegiatan yang bertajuk silaturrahmi sesama perguruan silat dari berbagai daerah tersebut juga dijadikan sebuah momen yang menarik bagi pencinta fotography serta tontonan yang menarik bagi masyarakat di Tanah Datar.
Midun selaku guru silat perguruan silek tuo tanjuang bungo ini mengatakan, “seni bela diri tradisional yang juga lebih dikenal dengan silek bagalimang luluak atau silek lanyah ini sudah ada sejak zaman dahulu dan diwariskan secara turun-temurun, katanya pada media ini, Minggu (12/08) di lokasi Sawah Tabek Nagari Pagaruyung.
Ia menuturkan, tidak jauh berbeda dengan silat pada umumnya, silat bagalimang luluak ini tetap menampilkan gerakan silek khas Minangkabau. Disetiap perguruan silat akan memiliki gerakan yang berbeda beda. Bagi perguruan silek tuo tanjung bungo, pergelaran silat bagalimang luluak ini diselenggarakan sehabis panen padi atau sebelum memasuki masa tanam, sebutnya.
Midun menambahkan, silat bagalimang luluak atau permainan pencak silat di atas sebidang sawah yang digenangi dengan air ini juga sebagai ajang silaturahmi sesama peguruan silek tuo di Sumatra Barat.
“Pada pertemuan kali ini turut dihadiri oleh perguruan silat dari Pariaman, Kabupaten Solok Selatan, dan beberapa daerah lainnya,” ucap Midun
Selain itu, kegiatan yang juga dalam rangka HUT RI ke-73 ini turut diabadikan para pencita fotography dari berbagai daerah di Sumatera Barat. Buktinya, disetiap penyelenggaraan kegiatan, selalu dihadiri oleh fotografer.(Irfan F)