MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berusaha untuk meredam emosi masyarakat terkait bentrok penyerangan yang terjadi di depan Markas kepolisian Daerah Jawa Barat (Mapolda Jabar) pada kamis 12 Januari 2017 Kemarin.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Rikwanto, ia menhimbau agar masyarakat harus dapat menahan diri dan tidak terprovokasi dari berita-berita di medsos yang tidak jelas sumbernya.
“Tidak terpancing provokasi, tidak terpancing berita medsos yang tidak jelas sumbernya dan belum jelas kebenarannya, tidak ditelan mentah-mentah,” kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/1/2017).
Himbauan itu ditujukan kepada warga masyarakat Jawa Barat khususnya Kepada massa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan kepada Massa Front Pembela Islam (FPI) Yang berada di wilayah Jabar.

Polri beralsan bahwa peristiwa penyerangan yang terjadi atas sekretariat GMBI Ciampea Bogor pada Jumat (13/1) dini hari tadi, berkaitan dengan beredarnya berita di medsos tersebut.
Polri juga menghimbau apabila ada masalah yang berhubungan dengan pidana agar melapor ke kepolisian terdekat.
“Apabila ada hal-hal yang dikaitkan dengan pelanggaran tindak pidana kita minta supaya dilaporkan ke kepolisian terdekat untuk diproses hukum,” kata dia.
Dini hari tadi, sebuah rumah dan sekretariat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Ciampea, Bogor, diserang kelompok yang ditengarai dari massa Front Pembela Islam (FPI).
Diketahui, photo-photo dan video peristiwa penyerangan terhadap anggota FPI beredar masif di media sosial, baik facebook, twitter, whatsapp dan lainnya, sehingga hal ini menjadi kekhawatiran Polri. (MH007)