MEDIAHARAPAN.COM, Paris – Presiden Brasil Jair Bolsonaro menolak paket bantuan 22 juta dolar yang ditawarkan oleh negara-negara G7 untuk membantu menanggulangi kebakaran hebat di hutan hujan Amazon, yang sering dianggap sebagai “paru-paru” planet ini.
Berbicara di media sosial pada. Senin (26/8), Bolsonaro menuding ada agenda tersembunyi di balik tawaran bantuan Presiden Prancis Emmanuel Macron, ia mengatakan Brasil bukan wilayah kolonial.
Bolsonaro juga mengatakan bahwa ia mendiskusikan sebuah rencana dengan Presiden Kolombia Ivan Duque yang menjamin kedaulatan nasional dan sumber daya alam negara-negara tetangga di kawasan Amazon.
Penolakan Bolsonaro didasarkan pada gagasan bahwa alokasi jutaan dolar akan merusak kedaulatan negara.
Dalam konferensi pers bersama Senin dengan Presiden Chili Sebastian Pinera, Macron mengumumkan bahwa negara-negara G7 akan mengalokasikan $ 22 juta dolar untuk dana darurat membantu upaya pencegahan kebakaran di hutan hujan Amazon. Dia juga mengatakan Prancis akan memberikan dukungan militer di wilayah itu untuk memadamkan kebakaran.
Ketegangan antara Prancis dan Brasil meningkat setelah Macron menyerukan pertemuan darurat negara-negara G7 terkait kebakaran. Bolsonaro menuduh Macron memiliki pola pikir kolonial.
Khususnya, salah satu pengikut Bolsonaro mengejek istri Macron di media sosial hari Minggu karena penampilan fisiknya dan pemimpin Brasil itu menjawab, dengan mengatakan, “Jangan mempermalukan pria itu, ha ha.”
Macron bereaksi terhadap komentar Bolsonaro dengan mengatakan ia “luar biasa kasar”. (Anadolu/bilal)