MEDIAHARAPAN.COM, Caracas – Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuding Amerika Serikat (AS) berada dibalik upaya kudeta terhadap negaranya.
Berbicara pada acara May Day di ibukota, Caracas, Rabu (1/5), Maduro mengatakan sebuah surat kabar Eropa telah melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump dan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton telah mengkoordinasikan semua operasi upaya kudeta militer.
Maduro mengatakan Venezuela telah mengalahkan upaya kudeta itu, ia juga menambahkan bahw Washington tidak dapat menggulingkan mantan Presiden Hugo Chavez dan juga tidak dapat menjatuhkannya.
Maduro juga mengatakan bahwa AS tidak akan pernah bisa membawa presiden boneka ke istana presiden Miraflores di Caracas.
Venezuela telah diguncang oleh protes sejak 10 Januari, ketika Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua setelah pemungutan suara yang diboikot oleh oposisi.
Ketegangan meningkat ketika Juan Guaido, yang mengepalai Majelis Nasional Venezuela, menyatakan dirinya sebagai presiden pada 23 Januari, sebuah langkah yang didukung oleh AS dan banyak negara Eropa dan Amerika Latin.
Rusia, Turki, Cina, Iran, Bolivia, dan Meksiko telah berdiri mendukung Maduro.
Guaido memposting pernyataan video di media sosial pada Selasa (30/4), memperlihatkan dia berdiri di samping kontingen kecil personil militer berseragam dan berkendaraan lapis baja, di sana dia menyerukan pemberontakan untuk mengakhiri “perebutan kuasa” terhadap Maduro. (Anadolu/bilal)