MEDIAHARAPAN.COM, Kairo – Putra mendiang mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi mengucapkan terima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas dukungannya atas penyelidikan kasus kematian ayahnya minggu lalu.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang, terutama tuan Erdogan, Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani dan ayahnya [Sheikh Khalifa bin Hamad Al Thani], pemerintah Malaysia dan mantan Presiden Tunisia Moncef Marzouki,” kata putra Mursi, Abdullah kepada Televisi Al Jazeera pada hari Minggu (23/6).
Abdullah mengatakan pihak berwenang Mesir tidak mengizinkan keluarganya untuk mengadakan upacara belasungkawa untuk ayahnya, mengingat shalat ghaib justru digelar di masjid al-Aqsha di Yerusalem.
Jutaan orang di seluruh dunia, katanya, menghadiri shalat ghaib untuk ayahnya.
“Tidak ada peristiwa seperti itu yang pernah disaksikan dalam sejarah. Tidak pernah jutaan orang melakukan shalat ghaib bagi siapa pun,” katanya.
Mursi, 67, meninggal Senin setelah jatuh pingsan di dalam ruang isolasi kedap suara selama persidangan atas tuduhan “spionase”. Tuduhan yang ia bersama dengan berbagai kelompok hak asasi manusia dan pengamat independen mengatakan bermotif politik.
Aktivis dan keluarganya telah lama menyatakan bahwa Mursi tidak menerima perawatan untuk sejumlah masalah kesehatan termasuk diabetes.
Dalam pidato di Istanbul pada hari Rabu, Erdogan mengatakan Mursi tidak mati secara alami, tetapi dibunuh.
Dia bersumpah untuk mencari keadilan atas kematian Mursi yang tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan.
“Turki akan melakukan apa pun untuk menuntut [rezim] Mesir di pengadilan internasional,” katanya, ia juga mendesak Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengambil tindakan.
“Kami juga akan mengangkat masalah ini pada pertemuan G20 di Osaka,” tambahnya.
Selain Turki dan Palestina, shalat ghaib digelar di Ethiopia, Somalia, Suriah dan wilayah otonom Xinjiang Uighur di Cina, dan lain sebagainya. (Anadolu/bilal)








