MEDIAHARAPAN.COM Jakarta – Puluhan ribu buruh dari berbagai daerah memadati kawasan monas Jakarta Pusat, menyampaikan aspirasinya dengan membentangkan spanduk berbagai tulisan tuntutannya hari ini dalam rangka May Day,Senin (1/5/2017).
Presiden Joko Widodo yang sempat membagi-bagikan sepeda kepada sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) di Hongkong, Minggu 30 April 2017 kemarin dikritik oleh elemenu buruh.
Menurut buruh yang mengeritik Jokowidodo mengatakan yang dibutuhkan oleh buruh bukanlah sepeda akan tetapi kebijakan yang pro terhadap kaum buruh.
“Yang dibutuhkan kami adalah perlindungan bukan sepeda,” teriak orator aksi di kawasan bundaran Patung Kuda, Senin (1/5/2017).
Menurutnya, RUU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia sangat mendesak untuk disahkan dengan semangat mewujudkan perlindungan sejati terhadap buruh migran.
“Hingga kini RUU Buruh Migran belum juga disahka ada berbagai tarik-menarik kepentingan. Kita tidak ingin DPR masuk angin,” ucap dia.
Untuk itu, ia akan terus mendesak kepada Pemerintah dan DPR untuk mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Karena aturan pada UU Nomor. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI tidak mengakomodir kepentingan buruh migran. Selain itu, para buruh juga mendesak Ratifikasi Konvensi ILO tentang kerja layak PRT yang dinilai dapat menjadi payung perlindungan bagi buruh migran Indonesia.
Sementara itu,Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal hadir ditengah-tengah massa buruh mengatakan “Kami sudah mengantongi izin kepada pihak kepolisian akan berorasi di depan Istana Presiden,tetapi jalan menuju istana di halangi kawat berduri,kami disini bukan aksi politik tetapi menyampaikan keinginan buruh kelayakan upah minimum,karena di halangi polisi,jangan salahkan kami bila akan menerobos pagar berduri” ucap Iqbal kepada media.
Ada beberapa Massa buruh aksi membakar karangan bunga untuk Ahok-Djarot yang terpampang di depan halaman gedung balai kota,massa sempat memanas karena tidak diizinkan masuk ke area jalan menuju istana kepresidenan. (Bams)










