MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Koordinator Bidang DPP KNPI Dr Rasminto sedang mendalami dan menganalisis pekembangan terbaru terkait rumor yang beredar menegnai sejumlah postingan di media sosial negara Tirai Bambu, Xi Jinping yang beredar issue telah dicopot dari posisinya sebagai Kepala Tentara Pembebasan China (PLA). Hal tersebut disampaikan kepada media harapan menanggapi merebaknya issue di media sosial terkait penahanan rumah pimpinan China Xi Jiping (Jakarta 25/22).
DPP KNPI Sedang mencoba melalui saluran dan jejaring KNPI di bidang hubungan internasional mencermati dan mencoba mengkonfirmasi informasi tersebut, Ujar Rasminto. Karena kita berkepentingan dengan stabilitas dan keberlangsungan hubungan Indonesia China yang memiliki beberapa pojek pembangunan nasional.

DPP KNPI tentu mengharapkan terjaganya stabilitas dan keberlangsungan kepentingan nasional Indonesia, mengingat akan ada beberapa agenda penting seperti G 20 indonesia sebagai presidensi pelaksanaanya, tentu jika terjadi perubahan kekuasaan di China kita harus beradaptasi kembali. DPP KNPI masih menunggu konfirmasi resmi dari pemerintah China terkait pekembangan yang terjadi sesungguhnya, Kami juga terus memantau melalui link bidang Hubungan Internasional DPP KNPI, agar warga Negara Indonesia dan para pelajar Indonesia di China terlindungi dan aman kondisinya.
Informasi dari Jennifer Zheng jurnalis NDTV “Kendaraan militer PLA mulai bergerak ke #Beijing pada 22 September. Dimulai dari Huanlai di dekat Beijing dan berakhir Zhangjiakou, Provinsi Hebei, seluruh arak-arakan sepanjang 80km. Sementara itu, rumor mengatakan bahwa #XiJinping ditahan setelah senior #PKC memecatya sebagai kepala PLA,” cuitnya.
Sementara itu Penulis Gordon G Chang juga mencuitkan mengenai kemungkinan terjadinya kudeta terhadap Xi Jinping, disertai sebuah video.
“Video kendaraan militer yang pindah ke Beijing ini muncul segera setelah 59 persen penerbangan di negara itu dilarang terbang, dan pemenjaraan pejabat senior,” cuitnya.
Belum ada konfirmasi resmi terkait situsai di China dan kondisi Presiden Xi Jiping sejak tanggal 23 September 2022 dari partai penguasa, Partai Komunis China, atau media negara dalam memberikan konfirmasi mengenai kabar tersebut.