MEDIAHARAPAN.COM, Tanah Datar- Pusat tenun songket sekaligus rumah produksi kain khas Minang di Nagari Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo resmi dibuka Ketua Dekranas Ibu Mufida Jusuf Kalla, Selasa (08/05).
Sentra tenun terbesar di Indonesia dilengkapi rusunawa tiga tingkat dengan 35 kamar ini, merupakan bantuan Pemerintah Pusat melalui Anggaran Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun Anggaran 2017.
Ketua Dekranas yang merupakan Isteri dari Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ini, ungkapkan rasa syukurnya atas wujud nyata dari pembangunan dua gedung yang akan menjadi kebanggan di Sumatera Barat, tersebut.
Dalam sambutannya Ia katakan, bahwa melestarikan kekayaan bangsa seperti adat dan budaya maupun berbagai aneka kerajinan ini, merupakan tanggung jawab kita bersama, sehingga akan menjadi warisan bagi anak cucu kita kedepan, sebutnya.
Selama dua periode menjadi ketua Dekranas, ia puji hasil tenun Indonesia yang sangat luar biasa potensinya, khususnya songket Sumatera Barat dengan corak ragam dan sentuhan indah benang songket yang sudah terkenal hingga ke manca negara, ungkap bundo kanduang yang juga orang Lintau tersebut.
Songket Minang kaya akan motif dan estetika bernilai tinggi. Seni kriya tenun ini sudah ada di Minangkabau sejak beratus-ratus tahun yang lalu merupakan bagian dari budaya dan kehidupan masyarakat, tuturnya.
Seperti itu juga dengan motif tenun ini yang lahir dari sendi-sendi kehidupan masyarakat dan alam seperti, itiak pulang patang, pucuak rabuang, kaluak paku, sajamba makan, saluak laka dan lain sebagainya, ucap Mufida.

Dengan adanya sentra tenun ini, kita syukuri karena apa yang menjadi cita-cita kita bersama telah terwujud dan mulai beroperasi, walau masih awal dan tentunya kedepan jalan masih panjang, kita akan terus benahi dan apa yang menjadi tujuan kita menciptakan sentra tenun kriya minang akan terealisasi, pungkasnya.
Wakil Gubernur Nasrul Abid sebelumnya juga sampaikan terima kasih dan ungkapkan rasa bangga pada pemerintah pusat yang telah membangun sentra tenun di Lintau Tanah Datar, “ternyata tidak hanya anak-anak Tanah Datar saja yang bisa belajar disini, namun dari seluruh wilayah Sumatera Barat yang ingin belajar tenun menenun”, ucapnya.
Ia berharap kedepan Sentra Kriya Minang ini bisa berkembang, karena pasar kita tidak lagi lokal dan Nasional namun sudah Internasional. Seperti halnya peminat kerajinan kita dari negara tetangga Malaysia saat ini jadwal penerbangan Kualalumpur-Padang dua kali sehari dan tahun depan sekitar bulan Oktober jadwal ini akan ditambah menjadi lima kali sehari, inilah bukti tingginya peminat kerajinan Minang dari Negara Serumpun itu, sebut Wagub.
Wagub juga inginkan sentra tenun kriya Minang ini dikelola dengan baik sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman dengan tidak menghilangkan ciri khasnya.
Dari awal Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi juga jelaskan bahwa sentra tenun ini memiliki areal yang luas yaitu sekitar 1,2 ha, dari areal keseluruhan sekitar 23 ha sehingga masih bisa kita kembangkan, katanya.
“Dan alhamdulillah pada tahun 2018 ini Kementerian Perindustrian sudah mengaggarkan 11 miliar dana untuk pengembangan sentra tenun ini melalau DAK Kementerian Perindustrian, sebut Irdinansyah.
Bupati katakan soal Sentra Tenun dan Rusunawa kedepan setelah dihibahkan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah Tanah Datar. Untuk perkembangannya kedepan bagaimana bentuk dan coraknya Bupati sampaikan bahwa kita daerah terbuka dalam pengelolaannya, karena tentu tidak hanya tenun yang dapat kita kembangkan, namun masih banyak lagi hasil-hasil kerajinan yang dapat kita produksi disini, ungkapnya.
Acara peresmian Sentra Tenun Kriya Minang yang turut dihadiri Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Dirjen Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih, Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Ketua Dekranasda Prov. Sumbar Ny. Nevi Irwan Prayitno, Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra, Ketua Dekranasda Tanah Datar Ny. Emi Irdinansyah dan pejabat lainnya ini dimeriahkan dengan penampilan tari kreasi penenun, fashionshow pakaian adat 14 kecamatan di Kabupaten Tanah Datar, penampilan fashionshow busana yang bercorak tenun, dan kesenian lainnya.
Dibukanya secara resmi Rumah Produksi Kriya Minang dan Rusunawa tersebut dilakukan dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Ketua Dekranas Ibu Mufida Jusuf Kalla. (Irfan F)










