MEDIAHARAPAN.COM, Jalalabad – Sejumlah ledakan mengguncang kota Jalalabad di Afghanistan timur pada Rabu pagi (6/3). Ledakan itu menewaskan sedikitnya 16 orang, ketika gerilyawan menyerang sebuah perusahaan konstruksi di dekat bandara kota itu, kata seorang jurubicara provinsi Afghanistan.
Juru bicara gubernur di provinsi Nangarhar timur, Attahullah Khogyani mengatakan selain 16 orang tewas, sembilan orang lainnya terluka ketika gerilyawan melancarkan bom bunuh diri dan menyerbu sebuah perusahaan konstruksi di dekat bandara di luar Jalalabad, ibukota provinsi.
Dia juga mengatakan serangan itu terjadi sekitar pukul 5 pagi dan berlangsung hingga pukul 10:30 pagi. Khogyani mengatakan ada lima penyerang, dua di antaranya meledakkan rompi bunuh diri, sementara tiga lainnya ditembak dan dibunuh oleh pasukan keamanan.
Dia mengatakan pertempuran telah berakhir tetapi operasi pembersihan masih berlangsung.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Pemboman itu terjadi ketika AS dan Taliban sedang mengadakan pembicaraan damai yang berlangsung di Qatar, agenda pembicaraan itu bertujuan mengakhiri konflik yang berlangsung hampir 18 tahun.
Meskipun ada istirahat dua hari sebelum akhir pekan, negosiasi terus dilakukan “setiap hari dan kemajuan sedang dibuat,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Robert Palladino kepada wartawan Selasa.
“Diskusi ini sedang berlangsung dan apa yang kami fokuskan adalah empat masalah yang saling berhubungan, dan akan menyusun perjanjian di masa depan,” kata Palladino.
Beberapa tema yang dibahas soal terorisme, penarikan pasukan, dialog intra-Afghanistan dan gencatan senjata. (bilal)