MEDIAHARAPAN.COM, Gresik – Masifnya gempuran jajanan tidak sehat, mendorong Dharma Sucipto mengenalkan jajanan sehat Small Farming Food Society. Ia ini bersama teman-temannya memulainya dari lingkungan sekolah. Dengan cara promosi jajanan sehat dan membuat kreasi yang menghasilkan menu makanan dan minuman 20 kreasi.
Sucipto dan teman-temannya tergabung dalam divisi pertanian organik unit ekstrakulikuler Go Green Smandry (GGS) SMA 1 Driyorejo. Sucipto mengolah lahan milik sekolah yang sebesar 10 x 8 m2. Kemudian lahan tersebut biasa ditanami umbi-umbian atau kacang-kacangan. Selanjutnya, hasil dari lahan tersebut kemudian digunakan sebagai bahan utama panganan tradisional. Jajanan sehat tersebut mulai dipromosikan akhir tahun 2009, lalu bertransformasi menjadi gerakan Small Farming Food Society.
Alumnus SMA 1 1 Driyorejo, Gresik, Jawa Timur itu juga mengajak pengelola kantin sekolah untuk mengurangi penggunaan MSG, bahan pengawet dan pewarna tambahan serta penggunaan plastik dikurangi. Melansir laman CSR Indonesia Dharma saat ini sambil menyelesaikan kuliahnya di Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.
Ia bersama teman-temannya juga memulai kegiatan baru yaitu membuat bank karbon bersama lima orang teman-teman kampusnya. Mereka menanam tanaman obat keluarga, trembesi dan sengon laut di bantaran kali dekat kampus. Targetnya, mengajak para pemuda yang bertempat tinggal di wilayah bantaran kali.
“Saya bercita-cita untuk punya rumah makan atau kafe yang menyediakan jenis makanan yang sehat dan unik, serta dibuat dari bahan-bahan organik,” katanya ketika di tanya tentang harapan kedepan.
Pesan untuk kita semua adalah dengan memaksimalkan jajanan sehat, salah satunya yang dikenalkan oleh Dharma Sucipto bersama teman-temannya yang mampu mengurangi MSG dalam kehidupan sehari hari. Mengutip jurnal ilmiah Iranian Journal of Basic Medical Sciences, MSG memainkan peran penting dalam fungsi otak. Termasuk pembentukan dan stabilisasi sinapsis, memori, kognisi, pembelajaran, serta metabolisme sel.
Di samping itu pula, mengenai dampak makanan yang mengandung MSG, MSG telah digunakan sebagai aditif makanan selama beberapa dekade. Selama bertahun-tahun, Food Drugs and Administration(FDA) menerima banyak laporan tentang efek samping dari MSG. Adapun efek sampingnya adalah: Sakit kepala, berkeringat, sensasi tekanan pada wajah atau sesak, mati rasa, kesemutan atau sensasi terbakar di wajah, leher dan area lainnya, detak jantung berdebar cepat, sakit dada, mual dan kelemahan pada tubuh.
“Sebenarnya, dalam hidup sendiri kita ditentukan dua pilihan. Mau sehat dengan makanan dan jajanan sehat. Kalau mau tidak sehat, makan makanan tidak sehat. Jadi, cukup simpel dan mudah bukan,” pungkasnya. (Erlin)