MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Penjajahan berkepanjangan Israel pada Palestina melahirkan banyak gerakan kemanusiaan pro Palestina. Salah satunya dilakukan oleh anak-anak muda di Jatinangor, Sumedang lewat acara Al Aqsha Awareness Week (AAW).
Festival tahunan tersebut diadakan oleh Solidarity Muslim for Al Quds Retaken (SMART 171) pada 7-11 Oktober 2019 di Universitas Padjadjaran, Bandung.
Selama satu minggu, AAW mengenalkan sejarah, budaya, informasi terkini, talkshow kepalestinaan, dan fun run.
“Karena Al Aqsha milik kita, kita yang harus memperjuangkannya. Perjalanan masih panjang karena Al Aqsha masih terjajah,” kata Maimon Herawati, ketua SMART171 dalam keterangan resminya, di Brooklyn Timur, Unpad, Senin, 7 Oktober 2019.
Aksi Teatrikal Pos Militer Israel
Wajah pemain teatrikal dipoles dengan bedak dan pewarna merah bak darah. Ini menggambarkan warga Palestina yang terluka akibat serangan tentara Israel.
Tangan mereka pun diikat dengan tali. Tak lupa mulut ditutup lakban seakan tak ada kesempatan berbicara saat ditangkap tentara.
“Merasa tersiksa dan sakit. Terasa banget feel jadi warga Palestina yang menderita,” ujar Zaim, pemain teatrikal memerankan warga Palestina yang ditangkap tentara Israel.
Pemain lainnya memerankan tentara Israel yang membawa senjata. Mereka menyeret paksa pemain yang memerankan warga Palestina. Ini kejadian keseharian yang ada di Palestina.
“Sebagai Muslim kita harus lebih peduli lagi dengan orang-orang di Palestina, melihat langsung gambaran yang terjadi membuat hati saya jadi ikut tercabik-cabik,” ujar Zafira Zahrah, mahasiswa Unpad yang menyengaja datang ke AAW. []