MEDIAHARAPAN.COM, Batusangkar, Sumatera Barat-Duka bencana gempa, tsunami dan likuifaksi yang melanda Kota Palu dan sekitarnya beberapa waktu lalu ternyata juga menjadi duka bagi masyarakat Tanah Datar. Pasalnya dari ribuan masyarakat yang menjadi korban baik nyawa dan harta benda terdapat warga Tanah Datar.
Dari laporan Dinas Sosial Kabupaten Tanah Datar terdapat 33 KK atau sekitar 81 jiwa warga Tanah Datar yang berdomisili di Kota Palu dan sekitarnya. Tak pernah dikira dan disangka-sangka kalau bencana besar bakal melanda. Tidak selang beberapa waktu pasca gempa Lombok NTT, kini bencana besar kembali menimpa saudara kita di Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Donggala, Sigi dan Kota Palu.
Bencana Sulteng, tidak hanya semata gempa berkekuatan 7,4 SR semata, namun tsunami ikut menyapu ribuan masyarakat termasuk rumah dan harta benda. Menambah kepiluan terjadinya pergeseran tanah (likuifaksi) yang turut menimbun ratusan rumah dan korban jiwa ikut hilang ditelan bumi.
Dikabarkan untuk korban jiwa tidak terdapat warga Tanah Datar, namun harta benda ludes disapu bencana. Dari 31 KK warga Tanah Datar ini sebahagian telah pulang kampung karena trauma berat yang dirasakan, dan sebahagian hingga berita ini diturunkan masih tetap bertahan di tenda-tenda pengungsian.
Sebagian warga Tanah Datar ini ada yang dipulangkan dengan menumpang pesawat TNI (Hercules) Palu-Makasar-Jakarta, dari Jakarta dengan bantuan pihak keluarga sampai dikampung halaman masing-masing. Saat menumpang pesawat hercules ini juga tidak dibenarkan membawa barang sehingga ditinggal di bandara, cerita Rika Silvia (32) salah satu korban selamat Warga Rajo Dani Kecamatan Padang Ganting.
Lain lagi cerita Afrianto (34) warga Nagari Gurun karena ketidak adaan biaya akhirnya dipulangkan bersama isteri dan tiga anaknya oleh Pemerintah Daerah Tanah Datar. Melalui Dinas Sosial keluarga ini dijemput ke Bandara International Minangkabau (BIM) Padang Pariaman dan diantar hingga ke rumah orang tuanya di Dusun Ladang Batur, Jorong Luak Gadang.
Sebagai bentuk rasa duka, masyarakat Tanah Datar dari berbagai unsur berinisiatif menggalang dana dan dari laporan Dinas Sosial Kabupaten Tanah Datar saat ini sudah terkumpul dana sebesar Rp. 184 juta dan yang sudah disalurkan untuk 11 KK sebesar Rp. 65 juta.
Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi didampingi Kadis Sosial Yuhardi, Kabid Mashuri Maiza dan Kasi Bantuan dan Jaminan Sosial Zainal Abidin serta camat, walinagari dan walijorong setempat, mengunjungi langsung korban selamat yang sudah sampai dikampung halaman ini sembari menyalurkan bantuan, Senin lalu (29/10).
Bupati Irdinansyah Tarmizi, atas nama masyarakat dan pemerintah Kabupaten Tanah Datar mengucapkan, turut berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita ini. “Merupakan ujian dan cobaan dari Allah SWT, ini semoga menambah keimanan kita dan mudah-mudahan kita bisa tabah menghadapinya,” ucap bupati di rumah Rika Silvia di Padang Ganting.
Bupati juga menyampaikan keterkejutannya ternyata warga Tanah Datar di Palu dan sekitarnya cukup banyak, sementara baru terdata 33 KK atau 81 warga yang mayoritas sebagai pedagang itu.
Irdinansyah juga berpesan bagi yang terkena musibah tidak putus asa dan bangkit kembali menata kehidupan baru baik yang berencana tetap di Palu maupun yang akan menetap di kampung halaman. “Ujian ini ibarat untuk naik kelas, ikhlas menghadapinya Insya Allah akan naik kelas,” ucap Irdinansyah lagi.
Terkait sumbangan dijelaskannya bahwa sumbangan masyarakat Tanah Datar ini juga akan disalurkan langsung kepada warga Tanah Datar yang masih berada di kota Palu dan sekitarnya, sebut Dia.
Rika Silvia (32) salah satu korban selamat yang menerima bantuan, ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT dan sampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah dan masyarakat Tanah Datar yang telah peduli kepadanya dan korban lain. “Mudah-mudahan semua kebaikan ini dibalas oleh SWT,” ungkap Rika terharu.
Rika juga menuturkan dirinya bersama suaminya Jefri Suendi (35) dan anak-anaknya Angel (11), Yusuf (7) dan Furqan (2,5) merantau di Palu Sulawesi Tengah semenjak tahun 2012 yang lalu dan berprofesi sebagai penjual sepatu.
“Alhamdulillah kami sekeluarga bisa selamat dari bencana gempa bumi dan tsunami, karena situasi tidak memungkinkan, kami balik ke kampung dengan menumpang pesawat Hercules sampai Jakarta,” terang Rika.
Dituturkan Rika, suaminya saat ini kembali ke Palu untuk melihat kondisi toko mereka dan mencari mobil yang dijarah oleh orang setelah gempa. “Mudah-mudahan masih ada rezeki di sana,” harap Rika didampingi 3 anaknya, 2 di antaranya sudah mulai masuk sekolah di Padang Ganting.
Pada saat melihat langsung kondisi warga Tanah Datar yang sudah pulang kampung ini, Bupati dan rombongan mendatangi satu persatu dan menyerahkan bantuan masing-masing Rp. 5 juta per KK.
Selain Rika Silvia, rombongan juga menyerahkan bantuan ke Kecamatan Sungayang, Kecamatan Lintau Buo Utara serta Nagari Gurun Kecamatan Sungai Tarab yang sudah dibiayai sebesar Rp. 10 juta kepulangan Afrianto sekeluarga.
Untuk Nagari Minangkabu Kecamatan Sungayang yaitu Ivo Kharisma Candra, Ratih Suryani, Fadilla dan Beni Ahmad Zuhri.
Untuk Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang yaitu Dasyul, Erwin Chaniago, dan Jasril.
Untuk Kecamatan Lintau Buo Utara, Dasrimal dari Nagari Balai Tangah, Anto dari Nagari Tanjung Bonai dan Dt. Paduko Marajo dari Nagari Batu Bulek, yang saat ini kesemuanya itu sudah berkumpul dengan keluarga masing-masing dikampung halaman.(Irfan F).