MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Viralnya tagar #INAelectionObserverSOS, menimbulkan beragam tanggapan dari masyarakat. Tidak sedikit yang memberi respin kontra.
Sebut saja dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando, yang dikenal sebagi pendukung Capres Petahana.
Dalam status facebooknya, Ade menuding ada bayaran RP 20.000 bagi netizen setiap mereka menulis tagar tersebut.
“Ternyata ada dana RP 20.000 setiap kali netizen tulis tagar #INAelectionObserverSOS.
Sampah!” tulis Ade Armando dalam status Facebook pribadinya, Minggu (24/3/2019).
Pernyataan Ade pun menyulut respon banyak, tidak sedikit netizen berkomentar bahwa Ade mengeluarkan pernyataan hoax.
Lebih dari itu, salah satu netizen, Canny Watae mengkritik senada pernyataan Ade. Canny cenderung menilai pernyataan Ade hoax tidak berbasis data ilmiah. Dalam penjelasan Canny, secara hitung-hitungan matematis, mustahil itu terjadi.
“Kasih tahu yang nuduh “nulis tagar observercalls berbayar 20 ribu per tulisan”… Kasih tahu pelajaran matematika tingkat SD,” kata Canny.
Lalu, Canny membeberkan data analida hitungan tuduhan Ade:
20 ribu x 1 = 20 ribu.
20 ribu x 10 = 200 ribu.
20 ribu x 100 = 2 juta.
20 ribu x 1.000 = 20 juta.
20 ribu x 10 ribu = 200 juta.
20 ribu x 100 ribu = 2 milyar.
20 ribu x 1 juta = 20 milyar.
20 ribu x 10 juta = 200 milyar.
20 ribu x 100 juta = 2 Triliun.
“Setelah itu, kasih tahu dia duit segede 2T seliweran hanya karena satu alasan (nulis tagar) teramat sangat mudah dideteksi PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan),”jelasnya.
“Kalo ybs nggak ngerti jugq, bilang aja: orang bodoh mana yang mau keluarin 2T hanya untuk tagar?” tandasnya. (bilal)