MEDIAHARAPAN.COM, Batusangkar, Sumatera Barat-Banyak prestasi yang diraih kalangan pelajar di Tanah Datar diberbagai bidang, namun belum muncul kepermukaan atau belum ada yang berprestasi dibidang peneliti, baik itu ditingkat kabupaten, provinsi maupun secara nasional.
Dahulu namanya Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) Sekolah Menengah Pertama (SMP), Lomba Penelitian Ilmiah Pelajar (LPIP) SMP dan Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN). “Dari itu kami dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP se-Tanah Datar berembuk lima hari yang lalu untuk menggagas kembali acara ini yang dinamakan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI),” kata Muklis Kepala SMPN 2 Batusangkar, Minggu (13/012) di sekolah tersebut.
Muklis yang juga Ketua MKKS SMP Kabupaten Tanah Datar, menyebut OPSI SMP adalah ajang kompetisi karya ilmiah yang berbasis kegiatan penelitian siswa SMP/MTs negeri dan swasta atau sederajat yang dilaksanakan secara nasional.
“Kegiatan ini dilaksanakan selama 10 kali pertemuan, diikuti sebanyak 63 siswa/siswi dari 55 SLTP se-Kabupaten Tanah Datar dan didampingi guru pembimbing. Diharapkan diakhir OPSI ini April mendatang akan lahir penelitian-penelitian dari siswa-siswi kita ini, “ucapnya.
Bupati Tanah Datar yang diwakili staf ahli Zulkifli saat membuka secara resmi OPSI tersebut, sampaikan apresiasi dan puji gagasan MKKS SMP se Tanah Datar ini. “Kepada pembimbing agar betul-betul melakukan pembimbingan terhadap siswa/siswi kita, dan pahami dulu apa yang menjadi kajian atau bahan penelitian,” ucapnya.
“Dari 117 peserta termasuk pembimbing ini, saya yakin akan lahir kajian-kajian yang akan bermanfaat bagi referensi kita kedepan dan para siswa/siswi juga akan terlatih dan terbiasa untuk membuat pelaporan atau hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah, sehingga kedepan mereka tidak lagi kesulitan dalam membuat sebuah penelitian,” katanya lagi.
Zulkifli menambahkan jika, penelitian perlu ditekuni sejak dini, sehingga nanti mau melanjutkan ke jenjang perkuliahan tidak akan kesulitan dalam meneliti baik itu kualitatif maupun kuantitatif.
“Penelitian dapat meningkatkan apreseasi siswa terhadap inovasi, invensi, dan daya cipta dalam Ipteks. Menumbuhkan rasa ingin tahu, memperkuat ajang komunikasi ilmiah bagi Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), antar sekolah. Dan menumbuh kembangkan suasana kompetitif yang sehat,”tuturnya.
Sementara nara sumber dari berbagai kalangan dan dosen ini menyebut jika OPSI ini dilakukan oleh para siswa namun yang berperan penting dan bekerja keras adalah pembimbing.
Ketua tim narasumber Indra Jaya berharap karena waktu pelaksanaan kegiatan cukup panjang, peserta jangan sampai berobah atau ditukar dengan yang lain, sehingga hasil penelitian lebih sempurna dan peserta ini juga bakal mendapat sertifikat penelitian.
Turut hadir pada saat pembukaan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar Riswandi, narasumber Nursaid (Dosen Universitas Negeri Padang), Zaratil Husna (Gurus SMPN 20 Padang), dan undangan lainnya. (Irfan F)
