MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Berita pemecatan Dandim Lebak Banten Letkol Czi Ubaidillah menjadi sorotan, pasalnya Dandim langsung dipecat dari jabatannya karena menggelar Kegiatan Pelatihan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) kepada Anggota FPI (Front Pembela Islam) Banten.
Sekjend WMI (Wahana Muda Indonesia Baru) Nur S. Azharai menyayangkan peristiwa pemecatan tersebut, bahkan WMI menganggap pemecatan tersebut terkesan Lebay.
“Mestinya jajaran diatas Dandim melakukan Tabayun (Klarifikasi) dulu dan mensuport apa yang dilakukan Dandim Lebak Banten, karena berusaha untuk menanamkan rasa cinta dan bela negara kepada anggota FPI yang selama ini di isukan dengan radikal” kata Nur
“ini terkesan Lebay, karena pelatihan itu kan baru pelatihan Pendahuluan, belum latihan beneran dan masih bisa dikomunikasikan” sambungnya.
WMI menilai, FPI dan anggotanya merupakan aset real bangsa Indonesia yang harus dibina dan dibimbing oleh penyelenggara negara. “FPI dan anggotanya adalah aset real bangsa yang harus dibina dan dibimbing, bukan dimusuhi” tegas Nur.
WMI berharap Sikap tegas Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam menyikapi peristiwa pelecahan simbol negara oleh tentara Australia jadi pembelajaran dan pijakan dalam pembelaan tanah air.
“Ketika simbol negara dilecehkan australia TNI langsung cabut kerjasama, maka latihan Bela Negara yang dilakukan dilebak adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukanTNI, Bukan melatih tentara asing untuk mencintai negara Indonesia” Tegas Nur.
Diketahui sebelumnya, Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi melalui Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi Kolonel ARH Mokhamad Desi Ariyanto menyatakan, Komandan Kodim Lebak Letkol Czi Ubaidillah telah dicopot karena dianggap menyalahi prosedur dan tidak melaporkan kegiatan.
“Oleh karena Pangdam III Siliwangi memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Dandim Lebak yaitu dicopot dari jabatannya dan segera digantikan oleh pejabat yang baru,” kata Ariyanto seperti dilansir jpnn.com, Minggu (8/1/2017). (Ze)