MEDIAHARAPAN.COM, Tripoli – Sebanyak 14 tentara loyalis Khalifa Haftar tewas dalam bentrokan dengan tentara Libya di Tripoli, kata seorang juru bicara Sabtu (6/4).
Dalam konferensi pers di Benghazi, Ahmed Mesmari, juru bicara Tentara Nasional Libya (LNA) Haftar, memperingatkan bahwa pesawat yang akan terbang di wilayah itu selama operasi akan ditutup.
Dia tidak memberikan informasi tentang daerah yang dikontrol pasukannya.
Namun dalam sebuah pernyataan, Pemerintah Persatuan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli mengumumkan bahwa mereka mengendalikan area di sekitar Tripoli.
GNA juga mengatakan telah menangkap puluhan tawanan dari pasukan Haftar, menyita banyak kendaraan dan mengusir pasukan lawan di luar batas-batas kota Gharyan.
Pada hari Kamis, Haftar meluncurkan kampanye militer untuk merebut kembali Tripoli dari pasukan Persatuan Nasional yang didukung oleh PBB.
Khalifa Haftar adalah mantan jenderal di era Khadafi, yang didukung Barat untuk melawan kelompok-kelompok Islamis di Libya. Pasukannya sempat membuat heboh dunia karena melakukan kejahatan perang saat merebut kota Derna dan Benghazi dari kelompok Islamis.
Libya masih dilanda gejolak sejak 2011, ketika pemberontakan yang didukung NATO menyebabkan penggulingan dan kematian Presiden Muammar Gaddafi setelah empat dekade berkuasa.
Sejak itu, perpecahan politik negara itu telah menghasilkan dua kursi kekuasaan saingan: satu di Al-Bayda, yang mana Haftar terafiliasi, dan satu lagi di Tripoli. (Anadolu/bilal)