Oleh: Muslim Arbi
Ada dua peristiwa penting dalam pekan ini. Sama2 penting. Bebas nya Sri Bintang Pamungkas, Ikon Reformasi dan Pergerakan Indonesia, dari Tahanan Polda Metro Jaya yang di sambut gembira oleh Istri, Keluarga dan Rekan rekan Aktifis. Semoga penjara akan semakin meneguhkan jiwa dan semangat nya.
Dan, Wafat nya Dr KH Hasyim Mujadi, Mantan Ketua PBNU, Pimpinan Pondok Al Hikam Malang dan Wantimpres. Tokoh Besar Umat dan seorang Negarawan Bangsa. Semoga Allah SWT dan Para Malaikat Nya suka cita menyambut ruh suci beliau.
Pribadi, pikiran, gagasan dan semangat Abah Hasyim, panggil akrab KH Hasyim Mujadi para Santri di pondok nya patut di jadikan tauladan.
Penulis dengar langsung dari Podium Komando pada Aksi Bela Islam pertama, setelah Umatppļn Sholat Jumat di Istiqlal, Pak Amien Rais berorasi mengutip Pak Hasyim Mujadi: Ada 3 hal yang tidak boleh di hina dalam Islam. Yaitu Allah SWT, Nabi Muhammad SAW dan Al Quran. Jika menghina salah satunya atau ketiga nya, Umat Islam pasti marah.
Pikiran dan sikap Kiyai Hasyim Mujadi sangat jelas terkait aksi Umat Tolak Penistaan Agama.
Dan memang demikian seharus nya seorang Tokoh Umat dan Bangsa bersikap dalam menghadapi upaya mengoyak keutuhan Bangsa.
Karena apa?
Dalam kasus penistaan agama itu jelas terlihat ada agenda yang hendak merusak persatuan Umat dan Bangsa. Mbah Hasyim (panggilan penulis), memberi inspirasi dan energi Bela Islam dan Bangsa. Di sinilah ketokohan dan keulama Mbah Hasyim terlihat jelas. Islam dan Bangsa di atas segalanya.
Bang Akbar Tanjung, mantan Ketua DPR dan seorang sesepuh HMI menilai Kiai Hasyim Mujadi adalah seorang Tokoh Besar. Meski sebagai anggota Dewan Penasehat Presiden, Wantimpres, Kiyai Hasyim perlihatkan kepekaan nya terhadap Umat dan Bangsa.
Mbah Hasyim ini juga adalah seorang anggota Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII). Hal itu penulis ketahui dari Kanda Anwar Sameth, seorang Senior di Keluarga Besar PII.
Sehingga bagi para yunior PII bisa ketahui tentang sejarah Mbah Hasyim ini.
Kiprah Mbah Hasyim sampai sekarang masih menjabat sebagai sekjen Islamic confrence of Islamic Studies.