MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkejut ketika dimintakan komentarnya mengenai kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap oknum pelaku pungutan liar (Pungli) di Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudra Sejahtera (Komura) di Samarinda, senilai Rp6,1 miliar, Kamis (16/3/2017).
“Saya ingatkan agar semuanya hati-hati, layani dengan baik, layani dengan cepat. Karena yang namanya Saber Pungli itu bekerja,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan saat mengunjungi Pasar Hongkong, di Singkawang, Kalbar, Jumat (17/3) malam.
Jokowi menilai, OTT pungli dengan angka Rp6,1 miliar merupakan angka yang besar, dan mensinyalir praktek tersebut sudah lama. “Itu yang ketahuan loh ya. Hati-hati, saya ingatkan,” tutur Presiden.
Sebelumnya Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Timur bersama Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah berhasil melakukan OTT 13 pelaku pada praktik pungutan liar (pungli) di Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudra Sejahtera (Komura) di Samarinda, di wilayah Pelabuhan Pelaran, Samarinda, Kalimantan Timur.
dalam prakteknya, Para pelaku diduga memeras para pengusaha yang akan melakukan bongkar muat barang di terminal peti kemas tersebut. Dalam OTT ini juga disita uang senilai Rp 6,1 miliar yang diduga hasil pungli yang telah dilakukan selama bertahun-tahun.
Source: Setkab