MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Tim Pengacara Muslim dari Yayasan Keadilan Untuk semua (YKUS) dan perwakilan IHH Humanitarian Relief mendatangi DPR guna membantah dan mengklarifikasi tudingan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang mangatakan bahwa dana sumbangan masyarakat untuk aksi Bela Islam yang digalang GNPF MUI diserahkan kepada organisasi Pro ISIS yakni organisasi Kemanusiaan IHH.
Pernyataan Kapolri tersebut dikatakannya pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR beberapa waktu lalu, dan menjadi pemberitaan yang marak baik media dalam maupum luar negeri.
“Ini informasi yang datang dari Tim Pengacara Muslim dan langsung dari pengacara IHH Humanitarian relief, dan ini adalah informasi yang penting yang perlu diketahui supaya kita tidak salah. Kalau memang ada tuduhan bahwa IHH adalah organisasi yang terkait dengan ISIS dan sebagainya itu, maka tuduhan tersebut sangat membahayakan, Oleh karenanya harus diklarifikasi,” Kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon usai menerima Tim Pengacara YKUS di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/03/2017).
Fadli mengatakan, kedatangan perwakilan IHH ke Indonesia dalam rangka untuk mengklarifikasi dan mengenalkan kembali IHH pada Pemerintah Indonesia, hal itu merupakan langkah yang sangat simpatik dan harus diapresiasi. Apalagi IHH adalah organisasi yang sudah dikenal didunia, yang mempunyai kapasitas, kemampuan dan track record yang baik didalam membantu negara-negara yang terkena bencana, termasuk Indonesia ketika terkena tsunami.
“Saya akan berkirim surat kepada Kepolisian mengenai informasi ini, mungkin saja informasi yang diterima oleh pihak kepolisian tidak tepat atau salah, hal inilah yang perlu kita koreksi. Sebab kalau informasi tersebut diyakini sebagai suatu kebenaran, sementara hal itu tidak benar, maka akan membahayakan. Tadi juga ada bantahan dari yayasan Keadilan Untuk Semua ketika bekerjasama dengan GNPF-MUI. Kepolisian harus lebih cermat didalam memberikan informasi, apalagi yang menjadi konsumsi publik,” pungkas politisi Gerindra itu. (MH007)