MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Ulama Kondang Dr. Zakir Naik melakukan silaturrahmi dengan sejumlah Ulama dan Pengurus Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kantor MUI Jalan Proklamasi 51 Jakarta Pusat. Jumat (31/3/2017) Petang.
Kehadiran Zakir Naik disambut oleh Wasekjen MUI, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin dan Ketua Bidang Luar Negeri MU, KH Muhyidin Junaidi beserta sejumlah Ulama dan aktifis lainnya, sementara Ketua Umum MUI KH. Ma’ruf Amin tidak nampak hadir.
Dalam pertemuan itu Zakir Naik membahas tentang rencana Safari Dakwahnya di Indonesia, selain itu juga membahas sejumlah isu kontemporer yang sedang terjadi di dunia Islam terkini.
Dr. Zakir Naik yang tiba pada kamis 30 Maret 2017 malam itu juga diantaranya menyinggung mengenai tuduhan yang ditujukan kepadanya sehingga dilakukan pencekalan.
Zakir Naik menjelaskan bahwa pemerintah negara yang mencekalnya tidak memiliki cukup alasan untuk mencegahnya melakukan dakwah.
Naik mencontohkan pada pemerintah India yang tidak dapat mencegah dakwahnya kepada masyarakat yang ingin mendapatkan kebenaran dan bahkan menunjukkan kecintaan kepada dirinya.
Naik mengisahkan, bahwa dalam sejumlah ceramahnya banyak orang Hindu India yang mengikrarkan syahadat dan masuk Islam. dan hal itulah yang pada akhirnya membuat pemerintah setempat mencapnya dengan stigma radikal.
Diakhir silaturrahminya,Wasekjen MUI, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin memberikan cenderamata berupa sebuah buku kumpulan FATWA MUI kepada Zakir Naik. [Handriansyah]