MEDIAHARAPAN.COM, Calang – Monumen Pengkajian Tauhid dan Tasauf Kabupaten Aceh Jaya, diresmikan oleh H. Abuya Syech Amran Waly Al-Khalidy,di Komplek Mesjid Al-Hudayah, Gampong Kuta Tuha Kecamatan Panga, Minggu (21/5/2017).
Sebelum meresmikan monumen Majelis Pengkajian Tauhid Tasauf (MPTT), Abuya Amran Waly, terlebih dahulu dijemput oleh Bupati Aceh Jaya bersama Jamaah MPTT Aceh Jaya dengan memakai tandu.
Walaupu suasana hujan, para jama’ah Majlis Pengkajian Tauhid dan Tasawuf, terlebih dahulu melaksanakan Rateeb Siribe dan Tausiah yang dipimpin oleh Abuya Amran Waly yang dilanjutkan dengan Tausiah.
Dalam Tausiahnya Abuya Amran Waly, mengatakan bahwa tujuan Membangun Majelis Pengkajian Tauhid Tasauf (MPTT), adalah bagaimana kita semua untuk mencintai Allah melalui zikir, maka dengan berzikir akan mendapat rahmat allah S.W.T. kepada kita semua.
“Dengan berzikir Allah S.W.T akan membuka pintu rahmat bagi hambanya agar kita bisa hidup aman, sejahtera dan juga Aceh Menjadi Negeri yang Madani serta juga dapat mengangkat wibawa Aceh kembali sperti dahulu”. Kata Abuya Amran Waly.
Lebih lanjut Abuya Amran Waly, mengatakan monumen yang diresmikan ini, bukan hanya untuk Aceh Jaya saja akan tetapi untuk seluruh Aceh sehingga melambangkan bahwa Aceh Itu adalah Aku Cinta Allah.
Disela peresmian monumen, Bupati Aceh Jaya, Ir. H. Azhar Abdurrahman, mengatakan bahwa kejayaan Aceh Masa lalu kerena banyaknya syekh-syekh yang mengajarkan tentang pengkajian tauhid dan tasauf, sehingga aceh menjadi tempat rujukan pengetahauan ilmu tauhid tasauf dan zikir hingga terkenal di asia tenggara.
“Oleh karena itu, melalui guru kita Abuya Amran Waly mari kita pelajari dan serap ilmu yang ada pada beliau, sehingga walau pun nantinya dunia berubah maka berbagai ilmu dari guru kita sudah ada dalam diri kita masing-masing untuk kita amalkan” Kata Bupati Azhar Abdurrahman.
“Kita berdo’a kepada Allah S.W.T, agar Abuya Amran Waly diberikan panjang umur sehingga semua ilmu yang ada pada beliau dapat kita ambli, sehingga walaupun besok duniai berubah tetapi sudah ada dalam hati dan pikiran kita semua, maka janganlah menyia-nyiakan waktu untuk menutut ilmu yang ada pada guru kita. bila waktu kita sia-siakan, maka sayanglah aceh untuk masa depan” lanjut Azhar.
Azhar menegaskan bahwa Monumen ini hanya sebagai simbul, namun yang terpenting adalah ada dalam hati masing-masing untuk selalu meningkatkan mahabbah kita kepada Allah S.W.T melalui Tauhi dan Tasauf serta Zikir.
Usai meresmikan Monumen kajian Tauhid dan Tasauf di Gampong Kuta Tuha, Abuya Syeck Amran Waly beserta ribuan jama’ah zikir melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh untuk Memimpin Rateeb Siribe, Aceh Berzikir Memberkahi Nusantara bertempat di Mesjid Raya Baiturrahman. (Munawir/Rls)
