MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta.- Gerbong Revolusi mulai bergerak. Kondisi Bangsa dan Negara yang mulai mengarah pada multi krisis, mendorong elemen Pemuda Islam untuk mulai merintis jalan revolusi.
Bertempat di Aula Masjid Baiturrahman Saharjo Jakarta Selatan, hari ini (12/ 07/ 2017) agenda pendahuluan revolusi digelar dalam bentuk workshop.
“Negara ini pondasinya pada hukum, namun hukum saat ini dikendalikan oleh politik, sementara politik ternyata dikendalikan oleh ekonomi,” tegas Iskandar selaku Ketua Komite Penyelenggara didampingi Pokja Pelaksana, Aang Widiyawanto.
Aang menambahkan bahwa Agenda Revolusi yang akan digulirkan ini adalah Revolusi Ekonomi.
“Makanya kami memutuskan untuk harus terlibat ekstra aktif memperjuangkan keberpihakan ekonomi untuk kaum Muslim Pribumi sebagai mayoritas di negeri ini tapi sayangnya masih terkategorikan dijajah oleh kelompok minoritas asing dan aseng, penjajahan ini harus diperangi” jelas Aang.
Workshop diawali dengan silaturahim peserta dan Forum Diskusi Ekonomi Keumatan. Tiga Pembicara yang didaulat Panitia adalah tokoh nasional, yakni Adhyaksa Dault, Ust. Adnin Armas dan Eki Pitung.
Pemandu Forum Diskusi juga tokoh muda nasional dari Korps Mubaligh, Edy Mulyadi. Hingga berita ini diturunkan, Pembicara yang tampil adalah Ketum Pimpinan Pusat Pemuda Muslimin Indonesia sekaligus Tokoh Masyarakat Betawi bersama Yani Marwoto dari Toko Muslim Dukkanuna serta Seha dari AQL. Sementara Adhyaksa Dault dipastikan berhalangan hadir.
Peserta yang hadir dalam acara ini berasal dari lintas organisasi Islam. Kuota tempat yang disiapkan panitia terisi penuh sebagai bukti besarnya spirit dan kepedulian umat Islam terhadap misi Revolusi Ekonomi ini.
Rencananya gelaran ini akan ditutup dengan Presentasi Produk dan Usaha Muslim. Beberapa Usaha dan Produk Muslim yang telah terkonformasi diantaranya dari Koperasi K-Wahid Bekasi (Ust. Very), Toko Dukkanuna (Yani Marwoto), AQL Travel (Seha), Klinik Kesehatan Herbal dan O’Chicken (Ummu Salamah) serta puluhan produk dan usaha lainnya.
Puncak agenda nantinya adalah konsesi dari Forum untuk bersama membangun Jaringan Usaha Muslim Pribumi untuk melawan penjajahan ekonomi oleh asing dan aseng.
(Is)