• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Khazanah Focus

Generasi Muda Terpincut Program Gempita Kementan Untuk Percepatan Jagung

by Deni Rusdiana
3 August 2017 10:30
in Focus
0
Generasi Muda Terpincut Program Gempita Kementan Untuk Percepatan Jagung

MEDIAHARAPAN.COM, Kendari— Banyak generasi muda yang terpincut program percepatan jagung yang diusung Kementerian Pertanian (Kementan). Petani asal Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Burhanuddin (36), misalnya.

“Tertarik, karena lahan saya bisa diolah. Kalau enggak, bisa menganggur,” ujarnya saat ditemui di Kendari, Sultra, Kamis (3/8/2017).

Sebelum menanam jagung, Burhan memanfaatkan lahannya untuk ditanami jahe, lantaran tergiur dengan iming-iming sebuah perusahaan minuman kesehatan yang berani menjual hasil panen dengan harga mahal.

Sayangnya, harga jahe justru anjlok. Padahal, ongkos produksi untuk menanam jahe cukup tinggi dan masa tanamnya bisa mencapai 8-12 bulan.

“Untuk panen juga butuh biaya lagi yang enggak sedikit,” ungkapnya. Karena itu, jahe yang telah ditanam di lahan seluas 2,5 hektare miliknya dibiarkan begitu saja.

Mengetahui Kementan tengah menggalakkan tanaman jagung, Burhan pun kembali bersemangat untuk kembali mengolah lahannya.

Mula-mula, dirinya menerima bantuan berupa benih jagung hibrida dan ditanamnya di lahan seluas 4 ha.

Saat musim panen, meski jumlah produksi tak sesuai ekspektasi, karena hanya menghasilkan 3-5 ton/ha, dan mengeluarkan biaya sendiri untuk menanam jagung, namun omzet yang diperolehnya cukup menggiurkan.

“Omzet lumayan, walau tak capai target. Puas saya. Mudah-mudahan nanti satu ha panennya 10 ton,” ucap petani kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan ini.

Beberapa komponen pengeluaran yang harus dibiayai dengan kocek pribadi Burhan kala itu ialah pupuk dan sewa traktor yang sekitar Rp2 jutaan hingga siap taham per hektare.

Dia harus menggunakan uang sendiri untuk memproduksi jagung, karena saat kali pertama dirinya belum tergabung dengan kelompok tani. Sedangkan bantuan dari pemerintah disalurkan melalui kelompok.

Burhan juga tak perlu bersusah payah untuk menjual jagung yang hasil panen. Ibarat gula, banyak para pembeli yang langsung mendatanginya.

“Kemarin belum panen, sudah ada yang siap beli,” katanya.

Bukan cuma Burhan yang tergiur dengan kebijakan Kementan era Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tersebut. Sejumlah petani di Desa Tirta Matani, Kecamatan Buke, Kendari Selatan juga terpincut menanam jagung.

“Sekarang banyak petani menggarap lahan tidur, karena lihat saya. Soalnya, tanahnya subur di sana. Mereka minta bibit dan bikin kelompok. Sekarang sudah standby bibitnya. Tinggal tunggu masa tanam,” bebernya.

Umumnya petani setempat banyak menanami komoditas hortikultura, seperti kelapa, kedelai, bengkoang, dan ubi jalar.

Gabung Gempita
Karena mayoritas lahannya seluas 100 ha belum tergarap, Burhan kini bergabung di Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita), mendftarkan diri ke laman resmi gempita.pertanian.go.id

Gempita merupakan sebuah gerakan yang memberdayakan para pemuda dan diinisiasi Menteri Amran, guna mendorong produktivitas di sektor pertanian dengan melibatkan peran aktif generasi muda.

“Saya ingin berGEMPITA. Maksimal 90 hektare dikelola,” ucap Burhan. Sedangkan 10 ha sisanya ingin digarapnya sendiri.

Dengan berGEMPITA, dirinya berharap ongkos produksi dapat ditekan, produktivitas meningkat. Pasalnya, hingga kini banyak persoalan yang belum bisa dilakukannya, kalau bekerja sendiri.

Misal, kekurangan sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola lahan, keterbatasan biaya, mahalnya harga pupuk, serta keterbatasan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern yang dimilikinya.

“Kan sekarang banyak traktor-traktor, kita bisa sharing dengan kelompok tani yang difasilitasi oleh Unit Pelayanan Jasa Alsintan GEMPITA. Kalau enggak pakai traktor susah tanam jagung, karena banyak akar, batang pohon,” paparnya. (myw)

Comments

comments

Previous Post

Chris John Dukung Pengusaha ini Majukan Olahraga di Jateng

Next Post

PKB Rilis Nama Cagub, Agung Suryamal Diunggulkan

Deni Rusdiana

Next Post

PKB Rilis Nama Cagub, Agung Suryamal Diunggulkan

BERITA POPULER

Generasi Muda Terpincut Program Gempita Kementan Untuk Percepatan Jagung

Generasi Muda Terpincut Program Gempita Kementan Untuk Percepatan Jagung

3 August 2017 10:30
10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

4 October 2022 09:04
Judi Offline

Judi Offline

6 November 2023 23:19
Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

20 April 2023 09:33
Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25

BERITA TERBARU

Sertijab Camat, Ketua TPPKK Kecamatan Tanjung Baru Dilantik

Sertijab Camat, Ketua TPPKK Kecamatan Tanjung Baru Dilantik

22 October 2025 04:50
Bertepatan Sertijab Camat, Staf Ahli TPPKK Ny. Dwinanda Ahmad Faldy Lantik Ketua TPPKK Kecamatan Sungai Tarab

Bertepatan Sertijab Camat, Staf Ahli TPPKK Ny. Dwinanda Ahmad Faldy Lantik Ketua TPPKK Kecamatan Sungai Tarab

22 October 2025 04:41
Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

14 October 2025 18:51
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 October 2025 11:04

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Sertijab Camat, Ketua TPPKK Kecamatan Tanjung Baru Dilantik

Sertijab Camat, Ketua TPPKK Kecamatan Tanjung Baru Dilantik

22 October 2025 04:50
Bertepatan Sertijab Camat, Staf Ahli TPPKK Ny. Dwinanda Ahmad Faldy Lantik Ketua TPPKK Kecamatan Sungai Tarab

Bertepatan Sertijab Camat, Staf Ahli TPPKK Ny. Dwinanda Ahmad Faldy Lantik Ketua TPPKK Kecamatan Sungai Tarab

22 October 2025 04:41
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia