Oleh: Donny Susilo, MBA
MEDIAHARAPAN.COM – Sudah sejak dulu kala, kebiasaan merokok telah mendarah daging terutama pada diri seorang pria, banyak perusahaan rokok diuntungkan dan mendapat kesejahteraan di negara ini seperti contohnya perusahaan Sampoerna, Gudang Garam, Bentoel dan lain sebagainya. Kini kebiasaan merokok sudah berkembang, tidak hanya pria dewasa namun perempuan dan anak-anak kecil dibawah umur pun sudah mulai merokok, anda tidak akan bisa membayangkan bagaimana tetangga anda memiliki anak berusia 7 tahun yang sudah mulai merokok, saya bisa karena itu pengalaman dan penglihatan saya sendiri. Bedasarkan data Susenas (Survey Ekonomi Sosial Nasional) yang dilakukan BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2001 dan 2004, ditemukan kenaikan jumlah perokok anak-anak dan perempuan dewasa 1,3% di tahun 2001 dan melonjak lagi menjadi 4,5% pada tahun 2004.
Bayangkan saja bagaimana jadinya sekarang. Selain faktor pendidikan yang menjadi salah satu penyebab kenapa masih banyak anak-anak kecil di bawah umur merokok di kalangan masyarakat menengah ke bawah, masih banyak faktor-faktor lainnya juga.Iklan, promosi dan dan sponsor perusahaan rokok telah menjadi faktor utama kenapa jumlah perokok anak-anak terus bertambah, Komnas anak pada tahun 2007 bekerja sama dengan Universitas Hamka telah melakukan riset yang menghasilkan kesimpulan dari 99,7% anak yang telah melihat iklan rokok di TV, 68% di antaranya mengatakan memiliki kesan positif terhadap rokok dan bahkan 50% telah menyatakan bahwa rokok telah membuatnya lebih percaya diri seperti di TV.
Padahal kita lihat rokok telah menjadi salah satu penyebab terjadinya kanker. Rokok adalah produk berbahaya yang menyebabkan orang kecanduan. Mungkin kecanduan adalah hal baik bagi konsumen, namun sama halnya dengan narkotika barang ini juga sangat berbahaya bagi nyawa pemakainya, bahkan untuk perokok pasif (orang yang hanya menghirup asap rokok orang lain saja)juga turut terkena dampaknya. Saya pernah berpikir, jika efeknya saja hingga sampai ke perokok pasif, bukannya ini lebih berbahaya daripada narkotika pada umumnya? Lalu mengapa ini rokok tidak dianggap sebagai barang terlarang saja? rokok mengandung 4000 jenis racun yang sangat berbahaya, 69 diantaranya adalah karsinogenik yang dapat menimbulkan kanker, juga ada zat-zat berbahaya seperti tar, karbon monoksida, sianida, arsen, formalin dan nitrosamine dan lain-lain.

Bahaya Rokok Terhadap Remaja
- Perokok mempunyai fungsi paru-paru yang lebih jelek dibandingkan mereka yang bukan perokok
- Merokok juga mengurangi pertumbuhan paru-paru
- Para perokok baik anak-anak maupun dewasa berpotensi besar untuk terkena penyakit jantung dan stroke
- Merokok dapat mengurangi performa dan daya tahan tubuh pecandunya walaupun mereka masih muda
- Wanita yang merokok ketika dia sedang hamil, dapat terganggu pertumbuhan janinnya
- Hasil riset menunjukan bahwa orang yang kecanduan rokok setidaknya 1 bungkus sehari mati 7 tahun lebih cepat daripada orang yang tidak merokok
- Remaja yang merokok, mempunyai kemungkinan 3x lebih banyak untuk menggunakan alcohol, 8x menghisap ganja, 22x lebih banyak menggunakan kokain, merokok juga dapat menimbulkan hasrat seks dan berkelahi bagi para anak-anak remaja.
Letak Kontroversi
Memang jika kita lihat pada kenyataannya, perusahaan rokok telah banyak menyumbang untuk pembangunan bangsa seperti penyetoran pajak dalam jumlah yang besar, penyerapan tenaga kerja dan bahkan CSR nya dalam dunia pendidikan seperti pemberian beasiswa dan lain sebagainya, namun itu semua hanyalah pengecoh dari semua kerusakan yang terjadi baik yang berpengaruh pada pelestarian alam dan kesehatan masyarakat, karena pada etikanya semua bisnis mereka memang sudah seharusnya melakukan itu atau bisnis mereka terancam dibubarkan oleh masyarakat. Di sini terlihat bahwa etika terbentuk karena kondisi yang memaksa, dan setiap pelanggaran terhadap etika juga dapat ditanggulangi dengan hal yang lain yang bermanfaat positif terhadap masyarakat yang percaya pada system nilai dan moral yang ada tadi.
Sudah seharusnya, anak-anak dan wanita diselamatkan dari bahaya merokok. Jika memang mampu, carilah pengganti rokok seperti permen dan lainnya lalu laranglah pabrik rokok untuk berproduksi secara gradual. Sudah biasa kita lihat ada tulisan larangan konsumsi dipinggir segel produk yang tidak terlalu diperhatikan oleh masyarakat, karena memang masyarakat menganggapnya sebagai suatu formalitas belaka, buktinya adalah produk tersebut masih dijual dan diiklankan secara bebas atas izin dari pemerintah. [***]
Donny Susilo, MBA : Pendiri cumajob.com dan juga business plan consultant di Donny and Partners, menyelesaikan studi S1 di Universitas Ma Chung, Malang dan S2 di Asia University, Taiwan dengan beasiswa, bercita-cita ingin mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.