Sementara itu, bicara soal volume ekspor peternakan, tahun ini ekspor domba meningkat 1.000% dari sebelumnya. Pada 28 Juni 2018, Indonesia mengekspor domba ke Malaysia sebanyak 60.000 ton.
Adapun negara-negara tujuan ekspor peternakan terbesar ialah Hong Kong (23,10%) dan Tiongkok (21,96%). Khusus untuk Jepang, ekspor produk peternakan Indonesia mencapai 24% pada tahun lalu. Saat ini, produk peternakan Indonesia sudah mampu menembus lebih dari 110 negara.
Prestasi pun ditorehkan ekspor hortikultura yang naik tajam pada 2017, khususnya ekspor bawang merah yang mencatatkan lonjakan 953,5% menjadi 7.750 ton. Sejak 2015, Kementan memang giat mengembangkan kawasan cabai dan bawang merah di luar Jawa sehingga tidak lagi bergantung pada sentra di Jawa.
Hasilnya, mulai 2016 pemerintah menyetop total impor bawang merah. Padahal, tahun sebelumnya Indonesia masih mengimpor 17.429 ton bawang merah. Lebih lanjut, Indonesia bahkan mampu mengekspor bawang merah ke beberapa negara ASEAN. Sepanjang tahun ini. Indonesia telah mengekspor bawang merah 5.600 ton dan diprediksi total ekspor bawang merah akan mencapai 15.000 ton.
Selain berupaya meningkatkan produksi pertanian. Mentan juga terus berusaha melindungi komoditas pertanian dan petani dalam negeri. Baru-baru ini Mentan telah memblack list 10 importir bawang putih dan 5 importir bawang merah. Mereka telah curang menjadikan bawang bombai mini sebagai bawang merah dan meraup k euntungan Rpl.24 triliun. Akibatnya petani bawang di dalam negeri merugi.
Dengan langkah tegas itu. Mentan berharap para petani bawang terlindungi sehingga harga komoditasnya tetap stabil di pasar dan mereka bisa terus berproduksi untuk kesejahteraannya.
Moncernya produktivitas pertanian nasional berimbas pada kontribusi sektor pertanian dalam menyumbang pertumbuhan produk domestik bruto (PDB). PDB pada triwulan II2018 meningkat 9,93% (q-to-q) bila dibandingkan dengan di triwulan 12018. Kontribusi sektor pertanian itu merupakan yang tertinggi ketimbang sektor lainnya seperti jasa perusahaan yang sebesar 3,37% dan jasa lainnya yang hanya 3,30%.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi mengapresiasi sumbangsih sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi. Ia mengatakan kesuksesan itu membuktikan bahwa pertanian Indonesia tumbuh sangat pesat dan pertumbuhan dalam segala varietas di pertanian itu menjadi bagian tersendiri bagi dinamika masyarakat.
Keberhasilan Kementan RI juga mendapat apresiasi dari Organisasi Pangan Dunia (FAO). Asisten Dirjen FAO/ Kepala FAO Regional Bangkok (ADC FAO Bangkok), Kundhavi Kadiresan, memuji kenaikan produksi pertanian Indonesia. Dengan adanya kenaikan produksi itu. Indonesia berpeluang meningkatkan terus ekspor produk pertanian.